Mohon tunggu...
Firda ZahrotusSipa
Firda ZahrotusSipa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya seorang mahasiswi dari Universitas UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kesenian Sisingaan di Kabupaten Subang

11 November 2022   17:05 Diperbarui: 11 November 2022   17:10 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diawali dengan bunyi terompet, kemudian diikuti dengan alat musik lain. Musik ini disajikan dengan pola tabuhan kendang berirama cepat, jenis musik ini disebut pola tabuhan kendang.

  • Iringan bagian nganyum

Lagu yang digunakan adalah kembang beureum yang dinyanyikan oleh juru kawih diiringi dengan alat musik terompet, kendang dan alat musik lainnya. Lagu kembang beureun ini disajikan dalam pola tabuhan tepak tilu yaitu berirama sedang.

  • Iringan pada bagian jeblagan

Lagu yang digunakan adalah kangsreng yang dinyanyikan juga oleh juru kawih dan alat musik lainnya. Lagu ini disajikan dengan pola tabuhan lebih cepat dari tepak tilu yang didominasikan oleh alat musik kendang, sebab pada bagian ini merupakan ciri khas dari kesenian sisingaan.

  • Iringan pada bagian gondang

Lagu yang dinyanyikan gondang, lagu ini biasanya dinyanyikan oleh juru kawih dan alat musik terompet lagu gondang disajikan dalam irama sedang dan cepat.

  • Iringan pada bagian jaipongan

Diawali seorang kawih yang menyanyikan lagu sisingaan lagu diikuti oleh alat musik lain. Lagu bagian jaipongan disajikan dalam tepak jaipong yang berirama sedang dan cepat. irama sedang utuk mengiring gerak jaipong, sedangkan irama cepat untuk mengiringi gerakan mincid.

  • Iringan pada bagian atraksi

Pada bagian ini tidam menggunakan juru kawih, tetapi berupa musik yang berirama cepat atau pola taguhan padungdung. Lagu yang digunakan adalah: arang-arang dan waledan yang dimainkan alat musik terompet dan alat musik yang lainnya.

  • Busana Kesenian Sisingaan

Busana yang biasa pakai dalam pertunjukan sisingaan dikelompokan menjadi dua jenis yaitu: yang pertama, busana orang yang diusung (anak yang di khitan). dan kedua, busana para penggotong sisingaan dan para nayaga (para pemain musik).

Busana-busana yang mengalami perkembangan dan bervariasi dapat dilihat dari yang dikenakan oleh para penari yang ikut meramaikan pertunjukan. Pada zaman dahulu busana pada saat sisingan memakai pakaian sederhana namun ditambah sabuk sebagai hiasan.  dankostum yang di pakai oleh anak yang memunggangi boneka singa pakaian yang biasa dipakei sehari-hari. Namun dengan berjalannya waktu busana yang dikenakan anak yang ada diatas singa terdapat perubahan yang menyesuaikan denga perkembangan zaman, perubahan terdapat pada konsum.

Perubahan pada busana yang dipakai oleh para pemain musik (nayaga) dan penggotong sisingaan bajunya yang berbentuk solontreng warna terang atau mencolok, dan celana yang dipakai adalah pangsi warna hitam, dan kepalanya memakai cocontong. Busana para pemain biasanya milik grup bukan milik perorangan.

  • Pertunjukan Kesenian Sisingaan

Kesenian sisingaan adalah salah satu kesenian tradisional yang terus berkembang di Subang yang merupakan bentuk seni pertunjukan. Seni pertunjukan sisingaan memiliki arti sebagai sarana hibura, seperti festifal, pertunjukan di atas panggung dan upacara sehari sebelum khitanan yang merupakan bentuk rasa syukur masyarakan Jawa Barat khususnya daerah Subang yang beragama islam. Dalam upacara khitanan biasanya pertunjukan sisingaan digelar sehari sebelum anak dikhitan atau disunat, pertunjukan digelar dengan cara si anak diarak mengelilingi desa atau kampung dan diiringi dengan tabuhan yang meriah.

Dalam pertunjukan atau pagelaran sisingaan tidak hanya digunakan  untuk upacara khitanan saja, akan tetapi digunakan juga untuk acara-acara resmi yang bersifat lokan ataupun internasional. Namun, karena pertunjukan kesenian sisingan itu lebih sering dipergelarkan untuk menghibur anak yang khitanan, oleh karena itu kesenian sisingaan lebih ditekankan pada jalannya pertunjukan dalam kesempatan upacaraa khitanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun