Horeeee aku gendut. dan ku mulai lah berubah jadi kepompong.. yang kembali lagi ke fase lemah.. fase dimana aku hanya diam, mengurus karena tidak bisa makan, masa dimana kesulitan menghantui di perilit sutra yang gelap.. yang ku lakukan hanya berdoa.. kurasakan badanku mulai menyakit, daging-daging didiriku mengelupas, punggungku  membengkuk agak keluar. sakit ya tuhan.
Aku kuat, aku kuat, aku kuaaaaaaat.. teriakku di dalam hati. Hingga masanya dimana aku sudah merasakan kenikmatan, renungan , dan berhayal ku jadi kupu-kupu. Â seminggu ku berpuasa, mengering dan merintih kesakitan sesekali ku berhayal menjadi kupu-kupu.
(pertama kali ku lihat cahaya)
Silau, dipunggungku berasa seperti ada tulang tambahan basah, ternyata itu sayapku berwarna hijau dengan garis biru, Indah ya tuhan. 1 jam kemudian mulai ku kepakkan sayapku.. kulihat temanku dibawah meratapi sekaligus menyesali usahanya melihat usahaku.
Aku bersyukur Tuhan masih menguatkanku sampai sekarang dan kan ku cari nektar, makanan terenak di bangsaku, makan sepuasku, karena aku kupu-kupu sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H