Mohon tunggu...
Firda Safridi
Firda Safridi Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang akan menjadi luar biasa pada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hei, Kawan Mari Jadi Kupu-kupu (Curhatan Ulat)

25 April 2013   19:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:36 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al-kisah ada seorang ulat yang mempunyai sifat sangat biasa.. terkadang baik, terkadang buruk, terkadang senang, terkadang duka tapi aku(ulat) punya satu tujuan jadi kupu-kupu.. kalian juga kan? kawan.. iyaaaa serentak temannya menjawab.. siapa yang tak ingin indah? siapa yang tak ingin bisa terbang, aku selalu mikirkan itu !! hanya memikirkan.. tidak (dengan suaranya yang lembut) , aku jalani proses ini.

Pertama aku lahir, aku langsung mandiri, kucari kelompokku, teman-teman yang sejenis dengan ku, si jelek yang jalan lambat, itulah aku 'ulat'. Pada suatu padang, yang ku namakan comberan kalo bangsa manusia itu disebut kampus *lol, kamu lupa ya? aku kan ulat.
Dicomberan itu aku melihat teman ku bermacam-macam. ada yang dianugrahi dengan warna hijau, ada coklat, ada yang kakinya 1000, kalo aku? si hitam yang bermata hitam, dan berkaki pendek. Aku mulai menyapa mereka ku kenal mereka dengan berbagai kelakuan mereka yang UNIK.

Dalam hidup ulat kalian pasti tahu, kami mengalami posisi yang tidak sangat enak, pertama Ulat- kepompong- kupu-kupu. tapi tahukah kalian, banyak dari kami yang juga gagal di mencapai tujuan yaitu kupu-kupu, kenapa? Sederhana, sebagian dari kami belum menikmati perjalanan mencapai tujuan, yaitu kupu-kupu.

Sama seperti manusia, aku mempunyai dosen, yaitu pak Kumbang. Dia mengajarkan kami cara mengulat yang baik, memanjat pohon, dan mencari daun yang sehat untuk dimakan. tapi ingat beberapa hal, materi-hanyalah materi , berbeda dengan kehidupan aslinya, aku berjalan tidak seenak yang manusia lakukan aku mengulat, untuk berjalan 1 meter membutuhkan waktu 1 jam.

Aku dengan kaki kecilku mulai berjalan mempraktekkan yang pak Kumbang ajarkan, aku harus berjalan dengan cepat, karena umur aku bangsa ulat sampai kupu-kupu pun tidak lah lama. Aku bersayap Indah dan bisa terbang hanyalah dalam waktu 5 hari sampai seminggu.. setelahnya ajal menjemputku. Tapi ketahuilah Sesebentar apapun itu akan ku coba jalani, akan ku capai hingga ujung lelahku.

Aku berjalan menuju sebuah pohon, kulihat temanku.. mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari makan, mencari daun yang sehat. Daun yang sehat adalah Daun yang muda, daun yang mudah ku kunyah dan melancarkan pencernaanku. Ku berjalan kulihat ulat lain, temanku sebagian tergoda dengan nikmatnya daun yang telah jatuh dari pohonnya daun yang tua daun yang tidaklah terlalu enak sebenarnya tapi mudah di dapatkan, tidak harus memanjat. aku ingat pelajaran Pak Kumbang makanlah sesuatu yang baik.

Godaan kedua adalah ku lihat pohon sungguh sangat melelahkan kalau harus memanjat keatas dengan tubuh kecilku ini.. lagi-lagi ku lihat teman-teman ada yang berhenti , menyerah keadaan dan pasrah untuk makan yang dibawah daun yang tua..

Aku niatkan di hatiku, Panjat-panjat .. kucoba dengan keras kupegang dengan keras pori-pori dari pohon.. swwwuuuuuhhhhhhh, angin menerpa badanku semakin tinggi semakin berat langkah ini tubuhku mulai tak kuat, dan aku terjatuh dari pohon yang tinggi ini. Sakit, sakit memang..tapi besok akan ku coba lagi.. lapar ini menghantui ku..

Malam hari ku renungkan dan ku pikirkan ku coba temani angin ini, dan aku mendapat ide kenapa aku harus melawan angin, angin bertiup dari barat, kenapa aku harus di barat? aku akan dari timur memanjat , ku rebahkan badanku dan ku siapkan tenagaku..

Besoknya, ku panjat lagi, kulihat teman-temanku telah gendut, dan nyaman dengan apa yang mereka dapat dibawah.. tak ku hiraukan. KU PANJAT 3 kali sampai ku mampu dalam 1 jam Jatuh 3 kali..Mulai tergelitik hati ini dengan makanan dibawah. Aku ingat , Aku punya tujuan yang telah ku bulatkan.. dengan tekad dan Doa .. ku panjaaat, ku panjaaaaaaat, ku panjaaaaaaaaaaaaaattttt.. aku bisaaaaaaaaaaaaaaaaa..

Dalam Lelahku kunikmati apa yang ku usahakan ku tidur di sana hingga ku gendut.. ku lihat temanku yang sudah gendut saatnya menjadi kepompong dia bingung harus berkepompong dimana  dan tetap saja mereka menjadi ulat yang mudah menyerah dan tidak akan menuju step selanjutnya. karena kurang usaha.

Horeeee aku gendut. dan ku mulai lah berubah jadi kepompong.. yang kembali lagi ke fase lemah.. fase dimana aku hanya diam, mengurus karena tidak bisa makan, masa dimana kesulitan menghantui di perilit sutra yang gelap.. yang ku lakukan hanya berdoa.. kurasakan badanku mulai menyakit, daging-daging didiriku mengelupas, punggungku  membengkuk agak keluar. sakit ya tuhan.

Aku kuat, aku kuat, aku kuaaaaaaat.. teriakku di dalam hati. Hingga masanya dimana aku sudah merasakan kenikmatan, renungan , dan berhayal ku jadi kupu-kupu.  seminggu ku berpuasa, mengering dan merintih kesakitan sesekali ku berhayal menjadi kupu-kupu.

(pertama kali ku lihat cahaya)

Silau, dipunggungku berasa seperti ada tulang tambahan basah, ternyata itu sayapku berwarna hijau dengan garis biru, Indah ya tuhan. 1 jam kemudian mulai ku kepakkan sayapku.. kulihat temanku dibawah meratapi sekaligus menyesali usahanya melihat usahaku.

Aku bersyukur Tuhan masih menguatkanku sampai sekarang dan kan ku cari nektar, makanan terenak di bangsaku, makan sepuasku, karena aku kupu-kupu sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun