Mohon tunggu...
Firda Safridi
Firda Safridi Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang akan menjadi luar biasa pada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hei, Kawan Mari Jadi Kupu-kupu (Curhatan Ulat)

25 April 2013   19:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:36 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Horeeee aku gendut. dan ku mulai lah berubah jadi kepompong.. yang kembali lagi ke fase lemah.. fase dimana aku hanya diam, mengurus karena tidak bisa makan, masa dimana kesulitan menghantui di perilit sutra yang gelap.. yang ku lakukan hanya berdoa.. kurasakan badanku mulai menyakit, daging-daging didiriku mengelupas, punggungku  membengkuk agak keluar. sakit ya tuhan.

Aku kuat, aku kuat, aku kuaaaaaaat.. teriakku di dalam hati. Hingga masanya dimana aku sudah merasakan kenikmatan, renungan , dan berhayal ku jadi kupu-kupu.  seminggu ku berpuasa, mengering dan merintih kesakitan sesekali ku berhayal menjadi kupu-kupu.

(pertama kali ku lihat cahaya)

Silau, dipunggungku berasa seperti ada tulang tambahan basah, ternyata itu sayapku berwarna hijau dengan garis biru, Indah ya tuhan. 1 jam kemudian mulai ku kepakkan sayapku.. kulihat temanku dibawah meratapi sekaligus menyesali usahanya melihat usahaku.

Aku bersyukur Tuhan masih menguatkanku sampai sekarang dan kan ku cari nektar, makanan terenak di bangsaku, makan sepuasku, karena aku kupu-kupu sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun