Keringat mulai mengalir dari pelipisnya, lantas ia mengambil napas dalam-dalam hingga pasokan oksigen berdesakan memenuhi rongga dadanya. Dengan tenang, Abraham melangkah masuk ke dalam salah satu kabin. Makin larut, semakin ramailah distrik itu oleh para pelancong yang haus oleh perhatian dan belaian tangan wanita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!