Ketika Bani Umayyah membunuh orang, mereka mengatakan bahwa pembunuhan tersebut telah ditakdirkan oleh Allah dan alasan tersebut menjadi topeng bagi Bani Umayyah untuk melakukan kekejaman lainnya.
        Pendapat lainnya mengatakan, bahwa sebenarnya tokoh yang mengembangkan aliran qadariyah bukanlah Ma’bad akan tetapi seorang penduduk Irak yang awalnya beragama Kristen lalu masuk Islam. Akan tetapi pada akhirnya ia kembali ke agama Kristen. Dari orang Irak tersebutlah, Ma’bad dan Ghaylan mengambil pemikirannya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H