Mohon tunggu...
Fiqih Akhdiyatu Salam
Fiqih Akhdiyatu Salam Mohon Tunggu... Dosen - Writer

Nama: Fiqih Akhdiyatu Salam. Latar Pendidikan. Sarjana Ilmu Komunikasi, Jurusan Public Relations, dan Magister Ilmu Komunikasi, Jurusan Corporate Communication. Sebagai seorang akademisi dan penulis, saya memiliki minat yang kuat dalam berbagi ilmu pengetahuan melalui tulisan. Saya telah menulis berbagai tulisan diberbagai media tentang Ilmu Parenting, Media Massa, Politik, Propaganda, dan Komunikasi yang efektif di kehidupan sehari-hari. Saya bertujuan untuk berbagi ilmu pengetahuan yang saya miliki dengan masyarakat luas, serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya komunikasi yang efektif dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi saya melalui fiqihucil24@gmail.com] atau IG FiqihAkhdiyatuSalam

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kesalahan Orangtua Terhadap Anak Tanpa Disadari

21 Januari 2025   05:50 Diperbarui: 21 Januari 2025   05:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9. Orang tua yang suka menghibur. Ketika anak menangis atau ketika anak sedang bermasalah, kita sebagai orangtua selalu melakukan langkah instan dengan tujuan segera menolong mereka. Langkah ini tidaklah tepat, karena anak akan menjadi dewasa yang manja. Ia akan menganggap orangtua adalah segala penyelesaian masalahnya. Tentu anak akan tumbuh seperti anak yang bukan seusianya.(Belum dewasa secara mental saat diusia dewasa), maka berikanlah kesempatan mereka dalam menyelesaikan permasalahannya.


10. Orangtua yang suka mengkritik. Kamu bagaimana si begitu saja salah, begitu aja tidak bisa, pokoknya anak selalu salah Dimata orangtuanya ketika mendapatkan perintah atau melakukan sesuatu. Bahkan, Ketika anak menunjukkan prestasi kecilpun, orangtua seringkali tidak puas karena menganggap prestasi itu sangat mudah dan tidak sesuai ekspektasi orangtua itu sendiri. Maka dampak yang terjadi anak akan tumbuh yang kurang percaya diri dalam hal apapun.

11. Orangtua yang suka Menyindir. Niatnya baik tapi komunikasinya salah, contoh, tumben anak mamah cuci piring, tumben rajin. Pujian ini mungkin tanpa kita sadari membuatnya patah semangat apa yang ia lakukan. Perbaiki pujian kita sebagai orangtua agar terkesan tepat bagi anak-anak mereka.

12. Orangtua yang suka menganalisa. Niatnya ingin menyelesaikan masalah anak, tapi anak merasa orangtua selalu benar, otoriter, tanpa mendengarkan kebutuhannya. Permasalah Ini seringkali terjadi ketika anak usia remaja, orangtua seakan-akan lebih tau apa yang anak rasakan dalam menjalani keinginan atau cita-citanya.

Apa akibatnya kalau kita pakai cara ini terus menerus? Tanpa kita sadari, kita sudah menjadi orangtua durhaka kepada anak sejak ia bayi hingga dewasa. Pantaskah kita mengatakan kepadanya, surga dibawah telapak kaki ibu? Sedangkan kita sendiri belum pantas menjadi role model yang baik bagi mereka.

Cara mengatasinya.
1. Tinggalkan gaya lama,
2. Berubah, dan
3. Belajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun