PAGI Rano kembali bergerilya menemui anak-anak jalanan yang tak bersekolah dan putus sekolah. Kini Rano memiliki cara untuk mengajak anak-anak mau ikut bersama belajar di rumahnya. Ya rumah Pak Lubis juga.
Kemudian Rano memamerkan Kartu Indonesia Pintar pada setiap anak jalanan yang ditemuinya. “Kalau ada kartu ini kita bisa dapat uang. Walaupun kelompok belajar, tapi bisa juga dapat kartu seperti ini,” papar Rano pada anak-anak.
“Presiden kita Bapak Joko Widodo mengutamakan pembiayaan pendidikan bagi kita yang kurang mampu. Uangnya nanti bisa buat kita,” jelas Rano. Beberapa anak pun akhirnya mau ikut belajar dengan Rano. Niat awal mereka untuk mendapatkan Kartu Sakti Jokowi.
Rano pulang dan bercerita pada Pak Lubis.
“Ada enam orang mau belajar sama kita pak,” ucap Rano.
“...wah bagus itu no, besok kita ambil uang kamu di bank ya,” kata Pak lubis.
“Iya pak.”
***
Ruangan tempat belajar telah selesai. Ada meja dan papan tulis putih. Rano yang telah mengambil uang dana Kartu Indonesia Pintar membeli buku-buku pelajaran membaca dan berhitung serta buku tulis dan alat tulis yang lengkap.
Ternyata sore itu bukanlah enam orang anak yang datang untuk ikut belajar. Ada duabelas orang anak mengikuti kegiatan belajar tersebut. Pak Lubis menamakan kelompok itu dengan Kelompok Belajar Rano Jokowi. Rano belajar dengan antusias, Pak Lubis juga mengajarkan anak-anak dengan semangat.
Kelompok belajar itu berjalan dengan sebanyak duabelas murid. Kini tujuan para anak ikut belajar bukan lagi karena ingin mendapatkan Kartu Indonesia Pintar. Melainkan kesungguhan mengikuti pembelajaran.