Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... PNS -

Penulis Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebungkus Lupis untuk Robi

13 Agustus 2016   13:45 Diperbarui: 13 Agustus 2016   14:29 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak lama, Bang Arqam tetangga sebelah Warno datang menghampiri Keplor di rumah Warno. Begitu juga dengan beberapa tetangga lainnya ikut nimbrung. Warno pun sudah ketakutan diamuk masa. “Kasihlah waktu seminggu lagi pak,” pinta Warno.

“Seminggu apa lagi, aku udah gak betah lihat wajah kau, biar aku sama Mira disini,” kata Ibu Mira. Mira dan Robi sudah bermain sendiri-sendiri di teras. Mira dengan bonekanya, Robi dengan mobil-mobilan. Percakapan ayah, ibu, Keplor dan warga hanyalah angin lalu bagi mereka yang tampak tak mengerti.

“Bukan kami mengusir,” Bang Arqam menyambung percakapan.

“Tapi memanglah tak elok bang. Tahunya abang depan gang kita ini pondok pesantren. Ketimbang para santri yang turun, mendinglah kita yang sudah kenal lama saling mengingatkan,” kata Bang Arqam.

“Ini bang ada sedikit uang dari kami kumpul-kumpul buat abang. Biar bisa cari rumah lain. Trus ini ada titipan dari Kyai Gusman buat Kak Nur –Mantan istri Warno-,” Bang Arqam menyerahkan pada Warno dan Ibu Mira –Kak Nur-.

“Makasih banyak, kalau gitu besok saya minggat, saya kembali ke kampung saja. Makasih banyak buat semuanya,” ucap Warno. Sontak Kak Nur pun tak mampu menahan tangisannya karena perpisahan itu.

“Malam ini Buk Nur nginap di rumah Buk Fatma dulu ya,” seru Keplor. “Iya pak,”. Memang bagi warga di gang itu sudah tak lazim Warno dan Nur masih tinggal serumah. Maka secepatnya Nur diasingkan.

Malam datang, Kak Nur dan Mira sudah di rumah Buk Fatma tidur di ruang tamu dengan tilam seadanya.

“Bu, kok kita nggak tidur dirumah,” tanya Mira.

“Yah, malam ini mau hujan, atap rumah bocor. Nanti kita kehujanan,” Kak Nur beralasan pada Mira.

“Oh ya, tadi Pak Keplor ngasih Mira duit. ini duitnya,” Mira sembari memberi duitnya pada Kak Nur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun