Jadi selain faktor eksternal, seperti keadaan Pandemi Covid-19, para pelaku di sektor UMKM Indonesia masih memiliki berbagai hambatan internal. Salah satunya yaitu dalam masalah penguasaan teknologi dan pemasaran, terutama di dunia maya.Â
Bahkan, di Indonesia terdapat beberapa UMKM yang harus mengalami bangkrut dan gulung tikar karena tidak mampu beradaptasi dengan dinamika dan berbagai perubahan yang terjadi.
Bagi pelaku UMKM yang biasanya aktif bsecara offline mungkin akan menemukan beberapa kesulitan ketika harus berpindah ke media online. Tidak dapat dipungkiri, meskipun dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sudah berdampingan dengan perkembangan teknologi digital. Di luar sana masih ada yang belum menguasai literasi digital. Termasuk beberapa pelaku UMKM Indonesia. Padahal UMKM merupakan peluang besar bagi Negara untuk menjaga kestabilan ekonomi di masa pandemi.Â
Oleh sebab itu, pemberdayaan para pelaku UMKM dalam menghadapi dampak Pandemi Covid-19 sangatlah penting untuk meminimalisir permasalahan lainnya di masa yang akan datang.
Menurut Devri Suherdi, dalam bukunya yang berjudul Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021), literasi digital merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memanfaatkan media digital untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten atau informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal. Para pelaku usaha UMKM Indonesia memiliki potensi tersendiri untuk dapat berpartisipasi di dunia digital. Maka dari itu bagi para pelaku UMKM sebaiknya diberikan pelatihan sederhana mengenai literasi digital.
Dalam melakukan pemberdayaan, penting halnya untuk menumbuhkan kesadaran bagi para pelaku UMKM akan pentingnya perubahan dan adaptasi di era digitalisasi seperti saat ini.Â
Dengan adanya kesadaran dan niat untuk memulai, maka kedepannya proses belajar dan merintis usaha secara online diharapkan akan menjadi lebih mudah untuk direalisasikan. Ketika memanfaatkan media daring, kita harus mempelajari terlebih dahulu fitur-fitur yang disediakan oleh media tersebut.Â
Kemudian mulai melakukan pengamatan terhadap target audiens yang ingin dituju dan disesuaikan dengan usaha yang dimiliki. Di media daring konten dan informasi menjadi alat utama untuk menarik audiens.Â
Hal tersebut dikarenakan sebuah konten dapat berisi ciri atau identitas dari sebuah akun. Hindari jenis konten yang tidak memberikan dampak signifikan dan juga tidak memberikan dampak positif bagi akun usaha.
Untuk menjalankan usaha secara online, para pelaku UMKM dapat memanfaatkan berbagai platform media yang ada. Misalnya dapat dimulai dari penggunaan platform paling sederhana seperti WhatsApp. Jaman sekarang tentu sudah banyak masyarakat di Indonesia dari berbagai wilayah dan juga kalangan yang memiliki WhatsApp. Media sosial bertukar pesan singkat ini cukup mudah diaplikasikan oleh kalangan masyarakat.
Saat ini ada pula yang namanya WhatsApp Business, dimana WhatsApp Business memiliki tampilan yang cukup berbeda. Pada bagian profil, pemilik dapat mengupload katalong dan juga menu-menu yang dapat dipilih oleh konsumen nantinya. Penggunaan katalog ini sebisa mungkin harus menarik dan memberikan informasi yang jelas.Â