Mohon tunggu...
Finna Diyanti Syahira
Finna Diyanti Syahira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

Halo! Aku Finna, mahasiswi Bisnis Digital yang punya minat besar di bidang digital marketing dan manajemen. Walaupun cenderung introvert, aku menikmati diskusi santai, terutama soal musik dan film, dua hal yang nggak pernah lepas dari keseharianku.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Evolusi Sistem Pembayaran Dari Uang Tunai ke E-Wallet hingga Teknologi QRIS, Dampak Fintech yang Mengubah Cara Bertransaksi

27 Oktober 2024   21:15 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:32 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Data dan Fakta: Booming Pembayaran Digital di Indonesia dan Peran QRIS dan E-Wallet dalam Mendorong Inklusi Keuangan dan Gaya Hidup Modern 

Pembayaran digital di Indonesia telah berkembang dengan sangat cepat, terutama dalam beberapa tahun belakangan. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, pada Juli 2024, transaksi digital banking tumbuh sebesar 30,50%, mencerminkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital. Sementara itu, transaksi menggunakan uang elektronik mengalami peningkatan signifikan, dengan kenaikan sebesar 22,61% dalam periode yang sama. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang beralih dari metode pembayaran tradisional ke solusi digital yang lebih praktis.

Penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) turut mengalami peningkatan pesat, dengan jumlah pengguna yang mencapai 51,43 juta. Pertumbuhan ini didorong oleh adopsi QRIS yang luas di berbagai sektor, termasuk di kalangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang memanfaatkan teknologi ini untuk memudahkan transaksi dengan konsumen. Generasi muda memainkan peran yang sangat vital dalam mengadopsi teknologi pembayaran, menunjukkan bahwa mereka lebih bersikap positif terhadap inovasi dan bersedia untuk beradaptasi dengan cara baru dalam melakukan transaksi. Kelompok ini cenderung lebih cepat menerima perubahan, yang memungkinkan mereka untuk memanfaatkan kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh sistem pembayaran digital. Penelitian mengindikasikan bahwa keterbukaan generasi muda terhadap teknologi baru ini dapat menjadi pendorong utama dalam percepatan adopsi fintech di masyarakat secara luas

Perubahan perilaku konsumen ini sangat relevan dalam konteks kemajuan teknologi, di mana masyarakat semakin menghargai kemudahan, kecepatan, dan keamanan yang ditawarkan oleh layanan digital. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan penyedia layanan fintech, masa depan digital payment di Indonesia tampaknya semakin cerah, membuka lebih banyak peluang bagi inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat.

Berikut adalah beberapa contoh layanan fintech yang signifikan di Indonesia beserta studi kasus yang relevan:

1. GoPay

Sebagai salah satu platform e-wallet terpopuler, GoPay telah meraih pangsa pasar yang besar di Indonesia. Menurut studi oleh InsightAsia, sekitar 71% pengguna di survei mereka mengaku pernah menggunakan GoPay, menjadikannya e-wallet yang paling banyak digunakan. GoPay juga dikenal dengan kemampuan untuk melakukan transaksi di berbagai platform, termasuk untuk transportasi dan belanja online.

2. OVO

OVO juga mencatatkan pertumbuhan pengguna yang signifikan, dengan laporan menyatakan bahwa lebih dari 10 juta pengguna aktif menggunakan layanan ini pada kuartal IV 2020. OVO memfokuskan diri pada pemberdayaan UMKM dengan menawarkan solusi pembayaran digital yang mudah, sehingga membantu banyak pelaku usaha kecil untuk masuk ke ekosistem digital. 

3. ShopeePay

Platform ini mengalami lonjakan pengguna yang mengesankan, mencapai pertumbuhan hingga 267% selama pandemi. ShopeePay mendominasi pasar e-wallet dengan pangsa transaksi 29% dari total pembayaran fintech di Indonesia. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh integrasinya yang kuat dengan platform e-commerce Shopee, yang membuatnya sangat menarik bagi pembeli online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun