Mohon tunggu...
findraw
findraw Mohon Tunggu... Administrasi - Indescripable

Indescripable

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kesederhanaan yang Glamour

20 Agustus 2014   21:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:02 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1408519679543709288
1408519679543709288

Ada yang berpendapat, "Masih mending mereka mau berhijab. Setidaknya mereka sudah berusaha menjalankan syariat agamanya. Anggap saja sebagai pengenalan dahulu. Belajarnya bisa sambil jalan, kan? Khamr aja dilarangnya secara bertahap juga, to?" Dan pendapat tersebut tidak terbantahkan ASAL kuncinya, yaitu belajarnya, dilakukan secara simultan dan berkesinambungan juga. Dan anggaplah suara-suara yang mempermasalahkan jilboob (serta sebagian gaya jilbab cantik juga) ini sebagai sebuah nasihat untuk mengingatkan kita agar terus belajar bagaimana menunaikan hijab dengan benar dan istiqomah.

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, dan mereka yang saling mengingatkan tentang kebenaran dan saling mengingatkan tentang kesabaran. (QS Al-Ashr [103]: 1-3)

Bisa jadi fenomena jilboob ini terjadi sebagai pengingat bagi kita semua agar senantiasa berhati-hati dengan niat awal kita. Bahwa semua niatan baik pada awalnya, bisa saja berakhir menyedihkan jika kita tidak berhati-hati dalam mengiringi langkahnya. Seperti kejadian 9/11 yang mengingatkan kita bahwa kita masih harus banyak belajar agar dapat ber-islam yang baik dan benar, dan bahwa kejadian yang sempat menyakiti umat Islam sendiri tersebut pada akhirnya mampu menjadi pemicu banyak orang untuk menghujat islam, penasaran dengan islam, mau mempelajari islam hingga akhirnya bisa mempertemukan kembali mereka dengan Rabb-nya.

14085198301358629159
14085198301358629159
1408520593435336364
1408520593435336364

[caption id="attachment_354179" align="aligncenter" width="449" caption="Tidak Sama"]

1408521401872917601
1408521401872917601
[/caption]

14085207581876998617
14085207581876998617
1408520801837532659
1408520801837532659
14085208441140652999
14085208441140652999

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun