Mohon tunggu...
Fina Ulyana
Fina Ulyana Mohon Tunggu... Jurnalis - Finaulya

UIN WALISONGO SEMARANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Temanku adalah Guruku

21 Oktober 2019   23:05 Diperbarui: 21 Oktober 2019   23:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan ini bukan hanya anak didik yang mengajarkan yang aktif dalam proses belajar, namun yang lainnya juga akan ikut aktif karena tidak adanya batasan untuk bertanya. Dan pengapresiasisan juga dilakukan anak didik yang mengajar tadi kepada anak anak yang aktif bertanya dan mengungkapkkan pendapatnya. Mengapa harus ada apresiasian? Seseorang akan cepat bergerak jika ada bentuk apresiasi yang akan dia dapatkan dari yang sudah ia melakukannya.

Bukan hanya anak didik, pasti hampir semua orang mempunyai sifat dan sikap seperti itu, berlomba-lomba hanya untuk mendapatkan nilai agar tidak merasa minder jika mendapat nilai sedikit. Padahal yang terpenting dalam proses belajar bukan nilai tetapi hasil yaitu berupa perubahan yang dulunya tidak bisa menjadi bisa.

KESIMPULAN

Belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagi hasil dari pengalaman individu dalam interaksi lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

Setiap anak didik mempunyai kemmapuan atau cara belajar yang berbeda, dengan perbedaan itu dapat membantu pendidik untuk mempermudah penyampaian materi kepada anak didiknya. Jenis belajar pemecahan masalah yang bertujuan memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif dapat membantu melancarkan sistem pembelajaran diskusi dan apresiasi alam proses belajar. Apresiasi dalam proses belajar sangat diperlukan untuk memberikan semangat belajar yang luar biasa dalam diri anak didik. Karena adanya hasil yang telah mereka usahakan.

Semua jenis belajar itu baik untuk kegiatan proses belajar namun dengan era berkembangnya teknologi saat ini seharusnya seorang pendidik harus lebih kritis dalam membuat sistem pemelajaran dikelas. Hindari sistem pembelajaran monoton dan terkesan mati kelasnya. Buatlah semangat membara dalam diri seorang pendidik agar selaluingin terus belajar dan belajar.

DAFTAR PUSTAKA 

Jurnal belajar "Hakikat Belajar dan Pembelajaran" https://kurniyantisamsi.blogspot.com/2015/08/jurnal-belajar-hakikat-belajar-dan.html

Mustaqim, Drs., Abdul Wahib, Drs. Psikologi Pendidikan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Februari. 2010.

Syaiful Bahri Djamarah, Drs. Psikologi Belajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Juli. 2008

Syaiful Bahri Djamarah, Drs. Guru dan Anak didik dalam interaki eduktif. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Juli. 2010.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun