Mohon tunggu...
Fina Amelia
Fina Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penggunaan Media Sebagai Sarana Komunikasi Politik Pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe dalam Kampanye Pilkada Kota Bekasi Tahun 2024

14 Januari 2025   20:30 Diperbarui: 14 Januari 2025   20:29 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kemudian ada Candidate oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi atau berfokus pada kandidat biasanya dapat dimotivasi oleh hasrat untuk mendapatkan sebuah kekuasaan dalam lingkungan politik. Maka dari itu, jenis dari kampanye ini disebut juga sebagai political campaign atau berarti kampanye politik yang memiliki tujuan antara lain adalah untuk dapat memenangkan dukungan dari pemilih ataupun masyarakat mengenai kandidat yang telah diajukan oleh partai politik agar dapat bisa meraih atau memiliki jabatan politik yang diinginkan melaui suatu proses yaitu pemilihan umum.

Selanjutnya adalah Ideologically or cause oriented campaigns yang berarti bahwa kampanye ini yang hanya akan berorientasi atau berfokus pada ideologi atau sebab dan tujuan, yaitu jenis kampanye yang hanya berfokus pada tujuan khusus dan seringkali berfokus hanya pada perubahan sosial (Pontoh et al., 2015). Ideologically or cause oriented campaigns ini berbeda dari dua jenis kampanye sebelumnya. Karena kampanye tersebut tidak didorong oleh tujuan komersial atau kemenangan dalam pemilihan politik. Namun sebaliknya, mereka didasarkan pada keyakinan dan prinsip yang ingin ditanamkan ke masyarakat. Kampanye yang dilakukan dengan tujuan untuk kesadaran lingkungan, hak asasi manusia, dan hak mengenai kesetaraan gender adalah beberapa contoh Ideologically or cause oriented campaigns. Kampanye ini juga sering menggunakan strategi contohnya seperti advokasi, lobi, gerakan sosial, dan juga seperti pendidikan publik.

Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 23 Tahun 2018 membahas mengenai Kampanye Pemilihan Umum telah menetapkan definisi tentang bahan kampanye dengan tujuan untuk memperjelas batasan serta penggunaan bahan kampanye dalam pemilu. Berdasarkan Pasal 34 Ayat (2), bahan kampanye mencakup apa pun segala jenis yang berisi visi, misi, program, atau informasi lain dari pasangan calon atau peserta pemilu, termasuk dari simbol atau pun tanda gambar yang terkait dengan calon tertentu. Dalam kampanye, bahan-bahan ini digunakan dan dirancang untuk mempengaruhi pilihan atau menarik perhatian masyarakat, dan juga untuk mengajak mereka agar ikut serta dalam memilih kandidat atau partai yang sedang diwakili.

METODE PENULISAN

            Metode penilitian yang digunakan untuk pada penilitian ini adalah dengan metode kepustakaan (library research). Infromasi atau data yang digunakan adalah relevan dengan topik atau pembahasan yang sedang diteliti. Informasi atau data dari penelitian ini dapat diperoleh dari laporan penelitian, jurnal atau artikel, portal pemberitaan, dan sumber-sumber elektronik lainnya yang mendukung tema dari penelitian yang sedang diteliti, diantaranya mengenai literatur tentang pemilihan kepala daerah, kampanye pemilihan kepala daerah, serta pemilihan umum. Sifat dari penelitian ini yaitu penulisan analisis yang bersifat analisis deskriptif, yaitu dengan cara menjelaskan dengan baik informasi atau data yang diperoleh dengan pemahaman serta penjelasan agar dengan mudah bagi pembaca untuk memahami dengan baik.

            Informasi yang digunakan berasal dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang sebelumnya, bukan dari pengamatan langsung. Sumber informasi dan data yaitu sekunder, yang didapat dari buku, artikel dan jurnal ilmiah yang membahas mengenai media dan new media, komunikasi politik, dan kampanye yang masih ada kaitannya dengan pemilihan kepala daerah.

            Studi ini disusun dalam empat tahapan utama dalam penulisan. Langkah pertama dimulai dengan mengatur literatur atau daftar pustaka yang akan digunakan. Informasi yang relevan dipilih secara hati-hati untuk terkait dengan masalah. Identifikasi konsep, tujuan umum, dan simpulan dari materi yang akan digunakan adalah semua bagian dari pengorganisasian ini. Ini dilakukan dengan membaca abstrak, paragraf pembuka, dan bagian kesimpulan dari setiap literatur. Kemudian, informasi tersebut dikelompokkan ke dalam kategori-kategori sesuai dengan subjek penelitian. Tahap kedua adalah membuat daftar literatur yang telah disusun. Untuk menghasilkan ikhtisar yang lebih baik dan menggali hubungan antara literatur yang relevan, proses ini mencakup penggabungan informasi secara menyeluruh. Ringkasan ini akan membantu memperjelas struktur literatur dan mengidentifikasi hubungan antar topik.

            Tahap ketiga adalah menemukan topik yang menarik dan kontroversial dalam literatur yang telah dipilih. Tujuan identifikasi ini adalah untuk menemukan elemen yang belum terjawab atau membutuhkan pemahaman lebih lanjut. Ini akan berfungsi sebagai landasan untuk pembentukan kerangka penelitian yang lebih dalam. Langkah terakhir adalah membuat pertanyaan penelitian lanjutan. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk memungkinkan penelitian mendalam di masa depan dengan mengeksplorasi masalah yang ditemukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini meneliti mengenai kampanye yang digunakan oleh salah satu pasangan calon wali kota Bekasi tahun 2024 dengan nomor urut tiga, yaitu Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe. Informasi yang didapatkan dalam penulisan artikel penelitian ini bersumber dari seorang informan atau narasumber yang bernama Frist Saikat yang berasal dari kalangan aktivis kemanusiaan dan relawan yang menjadi pengamat dari pasangan calon Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe.

Selama masa kampanye pilkada ini, Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe Menyusun strategi yang digunakan yaitu dengan menggunakan dan memenfaatkan new media serta media cetak untuk menarik perhatian masyarakat luas khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kota Bekasi. Target utama dari kampanye yang dilakukan paslon ini adalah pemuda-pemudi saat ini atau generasi z dengan program unggulannya adalah berfokus pada hal yang mengenai pendidikan serta Kesehatan bagi masyarakat pada wilayah kota Bekasi. Kampanye yang dilakukan berusaha untuk menyeimbangkan dengan metode kampanye konvensional yang disesuaikan dengan kemajuan digital saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun