Mencoba mencari alasan yang membenarkan kekerasan itu.
Tapi tidak ada, aku mungkin bukan manusia terpintar senegeri ini, tapi aku yakin kalau nalar dan hati nurani serta
jiwa ini masih cukup jernih untuk berpikir.
Kekerasan lagi.
Meski lokasinya cukup jauh dari tempatku duduk saat ini, tetap saja terasa menyakitkan.
Bukan karena siapa yang menjadi korban dan apa yang menjadi kerugian.
Tetapi lebih kepada; "ada apa dengan akhlak negeri ku?" "Kemana perginya Cinta Kasih?"
Astaga!!!
Terlalu menakutkan.
Dan aku shock!!! Â Cukup berat kurasa.
Biasanya ketika tiba waktunya untuk makan siang, rasanya ingin cepat2 pulang menikmati masakan Ibuku..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!