*Terjadinya diskriminatif dalam kebijakan
*Pembunuhan massal
*Saling meneror antara dua etnis
*Krisis ekonomi
Dalam permasalahan antara dua etnis tersebut dapat dianalisa bagaimana permasalahan tersebut dapat terjadi. Dalam konsep Johan Galtung memiliki model analisis segitiga (triangle) terdiri dari 3 elemen yang mana jika ketiga elemen tersebut lengkap maka konflik itu hebat. Ketiga elemen tersebut adalah kontradiksi, sikap dan perilaku.
Segitiga konflik ini jika diuraikan dalam beberapa kasus dapat dilihat bahwa:
1). Sikap adalah persepsi anggota etnis tentang isu-isu tertentu yang berkaitan dengan kelompok lain.
2). Perilaku adalah sebuah tindakan kerjasama, persaingan atau paksaan, suatu gerak tangan dan tubuh yang menunjukkan persahabatan atau permusuhan.
3). Konteks/Kontradiski adalah kemunculan situasi yang melibatkan problem sikap dan perilaku sebagai sebuah proses, artinya kontradiksi diciptakan oleh unsur persepsi dan gerak etnis-etnis yang hidup dalam lingkungan sosial.
Secara sederhana, sikap melahirkan perilaku, dan pada gilirannya melahirkan kontradisi atau konteks. Atau sebaliknya kontradiksi atau situasi melahirkan sikap dan perilaku.
Dalam konteks konflik etnis antara Hutu dan Tutsi di Rwanda dapat dianalisis bahwa kontradiksi sebagai situasi yang diciptakan oleh unsur-unsur persepsi, yang melibatkan adanya problem sikap tentang isu-isu tertentu yang berkaitan, dan tanggapan perilaku yang dilakukan antara kedua etnis tersebut atas konflik tersebut.