Mohon tunggu...
De Kils Difa
De Kils Difa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat

Berkarya Tiada BAtaS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teror Kolor di Malam Hari

10 Desember 2021   14:13 Diperbarui: 10 Desember 2021   14:33 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya dimana?" Kedua mata Polisi berpakaian preman mendelik. Tubuhnya condong ke arah sang pemuda.

"Kampung Blukutuk" Wajahnya semakin terbenam, menyisakan rambut awut-awutan sisa dijambak Ibu-Ibu di pos.

"Apa yang kamu cari di kampung ini?" Polisi berkelapa eeeh kepala botak mengangkat dagu si pemuda.

"Saya ngga cari apa-apa Pak. Kebetulan tadi lewat kampung sini mau nonton layar tancep, terus saya dipanggil dan digeledah di pos, eh ngga taunya saya dikeroyok seluruh warga."

Di luar pendopo warga masih berkerumun. Mereka berharap sidang dilakukan secara terbuka di halaman.Teriakan-teriakan untuk mengeluarkan si pemuda menggelegar. Burung hantu yang biasa mangkal di atas pohon bambu dekat pendopo, kabur seketika.

"Keluaaaarrrrrin woyyyy...!!!!"

"Bakaaaaarrrrr.....!!!!"

"Bawaaaa keluaaaarrrr !!!!!"

"Jangan dikasih ampun !!!"

Polisi yang berjaga di luar kewalahan. Beberapa warga merengsek maju. Saling dorong tak terhindarkan. Mpok Jamilah yang lagi menyusui tiba-tiba menjerit kencang. Semua mata tertuju kepada Mpok Jamilah. Merasa jadi perhatian, dengan cenggegesan Mpok Jamilah bilang, "Maaaaf, nih bocah gigitnya kenceng banget, ampe kaget saya..."

Spontan warga berteriak "Huuuuuuuuuuuuuuuuuuu....!!!" Kemudian melanjutkan perjuangan untuk mengeluarkan si pemuda tanggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun