Mohon tunggu...
De Kils Difa
De Kils Difa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat

Berkarya Tiada BAtaS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gelombang Badai Kehidupan I (Kilas Balik Cerita Hidup Mbak Bi & Didi)

6 Januari 2016   14:50 Diperbarui: 6 Januari 2016   15:22 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hai diam.. ! Malah menangis, kau pikir aku kasihan melihatmu menangis.”

Aku tetap menangis kencang. Terdengar samar batuk Emak, juga rintihannya. Aku jadi berhenti menangis.

“Tuan beri kami kesempatan satu bulan lagi untuk melunasi hutang yang ada, saya janji bulan depan akan melunasinya.” Pintaku padanya sambil berlutut

“Bulan depan, bulan depan. Kau terus membohongiku.”

“Sumpah Tuan, bulan depan. Sekarang kami tak punya apa-apa. Kami tak tahu harus membayar dengan apa?”

Hujan mereda. Batuk Emak semakin menjadi. Aku tak berani meninggalkan Tuan Sugeng untuk menghampiri emak. Tuan Sugeng berdiri dan mencengkramku kembali.

“Baik, kau kuberi kesempatan untuk yang terakhir kali. Bulan depan kau harus lunasi semua hutang. Kalau memang tidak mampu, bilang sama kakakmu untuk bersedia menjadi istriku. Ku jamin hutang keluargamu lunas semua. Bahkan, Ibumu yang sedang sekarat itu, akan aku rawat sampai sembuh. Dan kalau kakakmu tidak mau, segera bulan depan kau dan Emakmu angkat kaki dari rumah ini. Camkan itu !” Ia melepaskan cengkramannya dan berlalu begitu saja dari hadapanku.

Tapi tiba-tiba ia menoleh setelah melewati pintu rumah dan berkata: “Aku akan datang tanggal 13 bulan depan jam dua sore seperti ini. Jangan lupa panggil Biyanca.” Ia lantas tersenyum dan melanjutkan perjalanannya.

Aku segera beranjak dan menghampiri Emak yang sedang merintih menahan sakit.

 

Bersambung…….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun