Aku Ingin Jadi Burung

Dulu, aku ingin menjadi burung

Terbang bebas dengan mengepakkan sayap di angkasa. Sesekali beratraksi uji nyali dengan membelok lalu menukik tajam ke bawah. Hilir mudik bersama sampai senja tiba.

 

Aku ingin menjadi burung

Berdiri gagah di atas pohon, bercengkrama, bersenda gurau, makan cemilan bersama kawan-kawan atas nikmat yang Tuhan berikan. Atau sekedar nongkrong sambil bersuit-suit memamerkan keindahan suara di atas ranting dahan.

 

Aku ingin jadi burung

Berwajah ayu atau tampan. Memiliki body menawan dengan bulu-bulu cantik mempesona yang mampu menarik bagi kaum betina ataupun jantan.

 

Kini, keinginan berubah saat bencana datang di ujung sana beberapa waktu lalu. Nasib burung sekarang...

 

Tak lagi memiliki kicau semerdu dahulu kala

Sarang sebagai tempat tinggal hilang tak tersisa

Kawan dan saudara jengah dan merana oleh derita

Apa yang harus di kata

Ketika manusia sudah tiada...

Tiada lagi peduli

Tiada lagi menyayangi

Tiada lagi mengasihi

Bahkan tiada lagi yang melindungi

Aaaaahh... nasibmu kini..

 

#Teruntuk dirimu, tetaplah "terbang" selagi kau bisa