Saat kematian ayahnya, Damian sedang berada di Singapura. Keberadaannya di Singapura memang bagian dari rencana agar kematian ayahnya terlihat natural tanpa ada campur tangan dirinya.
Dan ternyata, dua hari sebelum kematian ayahnya, Damian menyuruh asisten rumah tangga yang ada di rumah sang konglomerat untuk memberikan obat yang ternyata itu adalah striknina, racun yang sangat mematikan.Â
Sang pembantu tidak menaruh curiga karena memang Damian biasa membawakan obat untuk ayahnya. Arif merangkai semua alur kasus ini dengan bagian mulai dari saksi dan bukti, sehingga Arif yakin hanya ada satu orang yang harus dimintai pertanggungjawaban atas kematian sang konglomerat, yaitu anak pertama yang bernama Damian.
Sesampainya Detektif Arif di rumah Damian, pihak kepolisian langsung menggeledah seisi rumah dan tidak berhasil menemukan Damian. Pihak kepolisian menanyakan kepada bagian keamanan tentang aktivitas Damian beberapa jam belakangan. Benar saja, Damian sudah menuju ke bandara untuk melarikan diri. Pihak keamanan real estate memberitahu bahwa Damian berangkat satu jam yang lalu.
Arif langsung menghubungi kepolisian bandara untuk menggagalkan keberangkatan Damian. Detektif Arif dan pihak kepolisian langsung menuju ke bandara, sedangkan Dokter Ahmad membantu mencari barang bukti lain yang mungkin saja tertinggal di kediaman Damian.
Tepat pukul 05:00, Damian tertangkap di bandara dengan tujuan Panama. Niatnya melarikan diri ke Panama karena memang ada aset yang ia miliki di Panama dan untuk menghindari jeratan hukum.Â
Damian mengakui semua perbuatannya kepada pihak kepolisian dengan dalih masalah pembagian harta kekayaan. Ternyata, sang konglomerat kaya ini berencana menyumbangkan 90% harta kekayaannya ke sebuah badan amal. Damian, sang anak, merasa tidak dihargai karena ia dan adik-adiknya hanya diwarisi 10% harta kekayaan ayahnya.
Ia juga sudah memalsukan surat ahli waris lewat notaris kepercayaannya. Kasus ini selesai dengan vonis penjara seumur hidup kepada Damian karena merencanakan pembunuhan. Arif, sang detektif, juga mendapatkan apresiasi karena sudah bersusah payah memecahkan kasus ini dengan cepat dan tepat. Andai saja terlambat sedikit saja, Damian sudah berada di Panama dan proses penangkapannya akan semakin rumit serta memakan banyak waktu yang panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H