Ahok lupa bahwa kalau mau menyebut ada orang kaya pasti harus ada orang yang miskin. Pasangan miskin-kaya itu sama dengan siang-malam, laki-perempuan dan lain-lain. Ahok juga lupa bahwa “miskin itu bukan pilihan”. Tidak ada yang mau terlahir sebagai orang miskin. Kalau semua orang miskin ditanya “apa mau lahir miskin..?” Jawabannya sudah barang tentu waktu lahir dulu mereka ingin dilahirkan sebagai anak pengusaha atau turunan para sultan yang kaya raya.
Ahok juga lupa bahwa sampai bumi kiamat pun orang miskin akan tetap ada. Ahok juga perlu diingatkan bahwa miskin itu bukan masalah tetapi gejala terutama di perkotaan. Nah bagaimana mengurangi atau menghilangkan gejala itu adalah tugas pemimpin. “penggusurran” sepertinya akan menjadi topik harian diwarung kopi dan belum akan berubah untuk waktu yang lama bila Paslon ini berhasil memenangkan pertarungan di jakarta. Pada hal Ahok juga tahu bahwa masih terdapat penduduk miskin di DKI Jakarta sebanyak 384.300 orang (sumber : BPS Maret 2016).
*****
Terlepas dari keempat hal tersebut diatas, debat para Paslon Gubernur Jakarta itu semakin membuka mata warga tidak hanya di Jakarta tetapi ditempat lainnya dibumi pertiwi ini, tentang kualitas dan kapabilitas para paslon. Jakarta harus bersyukur dihadiahi oleh Tuhan tiga pasangan calon yang insya allah semuanya mumpuni dan membumi. Satu Paslon “sudah dan sedang” membuktikan pekerjaan dan hasilnya. Dua paslon lain belum pernah diberi kesempatan dan sedang menapakkan jejak kakinya kearah sana dengan segala track record yang belum kelihatan buramnya.
So...terserah warga Jakarta... ingat kalau memang baju yang kita pakai hari ini sudah mulai kusam, kotor dan bernoda serta sedikit robek, tidak lah salah juga untuk disimpan didalam lemari atau bisa juga dibagikan ke sebelah yang lebih membutuhkan dengan catatan tambal dulu robeknya.
Sebaliknya, tidak salah juga bila ada rizki yang baik serta halal dan sepertinya tidak akan ada yang marah juga bila mereka para warga Jakarta membeli dan memakai baju baru seperti waktu kita menyambut lebaran karena disana tersedia banyak pilihan dan sangat lah layak untuk dicoba.
Wallahu a’lam bisshowab.
Salam dari pinggiran
Fikri Jamil Lubay
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI