Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Politik

Untuk Menang Pilkada DKI, Ahok Tidak Butuh Empat Hal ini?

20 Januari 2017   14:55 Diperbarui: 20 Januari 2017   14:59 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahok lupa bahwa kalau mau menyebut ada orang kaya pasti harus ada orang yang miskin. Pasangan miskin-kaya itu sama dengan siang-malam, laki-perempuan dan lain-lain. Ahok juga lupa bahwa “miskin itu bukan pilihan”. Tidak ada yang mau terlahir sebagai orang miskin. Kalau semua orang miskin ditanya “apa mau lahir miskin..?” Jawabannya sudah barang tentu waktu lahir dulu mereka ingin dilahirkan sebagai anak pengusaha atau turunan para sultan yang kaya raya.

Ahok juga lupa bahwa sampai bumi kiamat pun orang miskin akan tetap ada. Ahok juga perlu diingatkan bahwa miskin itu bukan masalah tetapi gejala terutama di perkotaan. Nah bagaimana mengurangi atau menghilangkan gejala itu adalah tugas pemimpin.  “penggusurran” sepertinya akan menjadi topik harian diwarung kopi dan belum akan berubah untuk waktu yang lama bila Paslon ini berhasil memenangkan pertarungan di jakarta.  Pada hal Ahok juga tahu bahwa masih terdapat penduduk miskin di DKI Jakarta sebanyak 384.300 orang (sumber : BPS Maret 2016).

*****

Terlepas dari keempat hal tersebut diatas, debat para Paslon Gubernur Jakarta itu semakin membuka mata warga tidak hanya di Jakarta tetapi ditempat lainnya dibumi pertiwi ini,  tentang kualitas dan kapabilitas para paslon. Jakarta harus bersyukur dihadiahi oleh Tuhan tiga pasangan calon yang insya allah semuanya mumpuni  dan membumi. Satu Paslon “sudah dan sedang” membuktikan pekerjaan dan hasilnya. Dua paslon lain belum pernah diberi kesempatan dan sedang menapakkan jejak kakinya kearah sana dengan segala track record yang belum kelihatan buramnya.

So...terserah warga Jakarta... ingat kalau memang baju yang kita pakai hari ini sudah mulai kusam, kotor dan bernoda serta sedikit robek, tidak lah salah juga untuk disimpan didalam lemari atau bisa juga dibagikan ke sebelah yang lebih membutuhkan dengan catatan tambal dulu robeknya.

Sebaliknya, tidak salah juga bila ada rizki yang baik serta halal dan sepertinya tidak akan ada yang marah juga  bila mereka para warga Jakarta membeli dan memakai baju baru seperti waktu kita menyambut lebaran karena disana tersedia banyak pilihan dan sangat lah layak untuk dicoba.

Wallahu a’lam bisshowab.

Salam dari pinggiran

Fikri Jamil Lubay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun