Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kejuaraan “Panama Open”

26 April 2016   11:01 Diperbarui: 26 April 2016   11:05 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panama akhirnya benar-benar membuka diri terhadap seluruh negara yang warganya ada dalam dokumen Panama Papers untuk pendalaman (investigasi) terhadap asal-usul, niatan dan lain-lain yang terkait dengan dokumen Panama Papers.

Siapa Juara “Panama Open”...?

Memilih juara di “Panama Open”  bukan lah perkara yang mudah. Listing yang tertera didalam “Panama Papers” ini melibatkan orang-orang berasal dari negeri adidaya dan negeri miskin juga menyetor wakilnya. Ambigu menyelimuti penulis. saya bimbang, kalau yang satu saya pilih sebagai juaranya apa yang lain tidak tersinggung. Atau saya kalahkan mereka, apa mereka juga tidak akan “marah”.

Namun, Bila Panama sudah membuka diri untuk negara-negara lain, mka sepertinya kita harus jawab dulu pertanyaan ini sebelum terjun menjadi offisial ke “Panama Open” yaitu “bagaimana bila para calon investigator/offisial itu juga ada didalam dokumen “panama papers” itu...? Apa tidak sebaiknya dikeluarkan dulu.

Saya sesungguhnya tidak memiliki keberanian untuk menjawabnya. Membayangkannya saja tidak berani. Namun tokoh dinegeri “sekuler” sana saja sudah memberikan contoh yang baik terkait dengan apa yang harus dilakukan. Jadi saya tidak berani memberikan solusi yang baru dan jitu.

Menduga senjata apa yang bisa digunakan untuk memenangkan kejuaraan “Panama Open” itu saja saya tidak memiliki keberanian. Apalagi kalau harus menjawab pertanyaan “Bagaimana juga cara menentukan juaranya”. Karena saya juga bingung terlalu banyak yang harus dimenangkan (jawara) dan tidak sedikit juga yang harus dikalahkan (pecundang). Titipan dengan saya sudah terlalu banyak. Siapa yang harus saya dahulukan untuk memilihnya menjadi  juara.

Sedari kecil, saya cuma diajari sebagai lelaki sejati untuk berani mengambil sikap dan tanggung jawab, yaitu “berani berbuat, berani bertanggung jawab”. Semoga mereka-mereka juga adalah “lelaki kecil” yang polos dan lugu yang tidak usah dan tidak perlu mengaku salah, namun cukup saja berani mundur untuk kebaikan anak negeri, karena mereka adalah contoh dari generasi mendatang. Tugas mereka untuk memberikan legacy yang baik untuk generasi penerusnya.

“Panama Open” ini bukan olah raga “tepok bulu” dan “tendang bola” Bung...! namun jiwa olahragawan yang menjunjung tinggi sportivitas itu harus dihadirkan untuk menentukan juaranya. Mereka yang namanya ada dalam Panama Papers ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk memilih sendiri apakah harus jadi juara sejati atau malah jadi pecundang.  

Menarik untuk ditunggu. Biar bila terjadi “panama open-panama open” yang lain, pembelajarannya yang baik mudah digugu dan  ditiru, serta intervensi segera bisa dilaksanakan. Mudah-mudahan “Cuma” saya saja yang “ambigu”...

*Prabumulih, 26 April 2016*

--Fikrijamillubay--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun