Panama akhirnya benar-benar membuka diri terhadap seluruh negara yang warganya ada dalam dokumen Panama Papers untuk pendalaman (investigasi) terhadap asal-usul, niatan dan lain-lain yang terkait dengan dokumen Panama Papers.
Siapa Juara “Panama Open”...?
Memilih juara di “Panama Open” bukan lah perkara yang mudah. Listing yang tertera didalam “Panama Papers” ini melibatkan orang-orang berasal dari negeri adidaya dan negeri miskin juga menyetor wakilnya. Ambigu menyelimuti penulis. saya bimbang, kalau yang satu saya pilih sebagai juaranya apa yang lain tidak tersinggung. Atau saya kalahkan mereka, apa mereka juga tidak akan “marah”.
Namun, Bila Panama sudah membuka diri untuk negara-negara lain, mka sepertinya kita harus jawab dulu pertanyaan ini sebelum terjun menjadi offisial ke “Panama Open” yaitu “bagaimana bila para calon investigator/offisial itu juga ada didalam dokumen “panama papers” itu...? Apa tidak sebaiknya dikeluarkan dulu.
Saya sesungguhnya tidak memiliki keberanian untuk menjawabnya. Membayangkannya saja tidak berani. Namun tokoh dinegeri “sekuler” sana saja sudah memberikan contoh yang baik terkait dengan apa yang harus dilakukan. Jadi saya tidak berani memberikan solusi yang baru dan jitu.
Menduga senjata apa yang bisa digunakan untuk memenangkan kejuaraan “Panama Open” itu saja saya tidak memiliki keberanian. Apalagi kalau harus menjawab pertanyaan “Bagaimana juga cara menentukan juaranya”. Karena saya juga bingung terlalu banyak yang harus dimenangkan (jawara) dan tidak sedikit juga yang harus dikalahkan (pecundang). Titipan dengan saya sudah terlalu banyak. Siapa yang harus saya dahulukan untuk memilihnya menjadi juara.
Sedari kecil, saya cuma diajari sebagai lelaki sejati untuk berani mengambil sikap dan tanggung jawab, yaitu “berani berbuat, berani bertanggung jawab”. Semoga mereka-mereka juga adalah “lelaki kecil” yang polos dan lugu yang tidak usah dan tidak perlu mengaku salah, namun cukup saja berani mundur untuk kebaikan anak negeri, karena mereka adalah contoh dari generasi mendatang. Tugas mereka untuk memberikan legacy yang baik untuk generasi penerusnya.
“Panama Open” ini bukan olah raga “tepok bulu” dan “tendang bola” Bung...! namun jiwa olahragawan yang menjunjung tinggi sportivitas itu harus dihadirkan untuk menentukan juaranya. Mereka yang namanya ada dalam Panama Papers ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk memilih sendiri apakah harus jadi juara sejati atau malah jadi pecundang.
Menarik untuk ditunggu. Biar bila terjadi “panama open-panama open” yang lain, pembelajarannya yang baik mudah digugu dan ditiru, serta intervensi segera bisa dilaksanakan. Mudah-mudahan “Cuma” saya saja yang “ambigu”...
*Prabumulih, 26 April 2016*
--Fikrijamillubay--