Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Prabumulih, Kota yang Memandirikan Masyarakat Miskin

12 April 2016   09:34 Diperbarui: 12 April 2016   23:09 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki tahun 2015, kejadian yang lebih mengejutkan lagi ternyata para pegawai TKS dan Honorer pun ingin ikut membantu menyisihkan sebagian uangnya untuk kegiatan bangun rumah baru RTLH Maskin tersebut. Sehingga terjadi peningkatan jumlah zakat/infak/ sadaqoh  Pegawai Pemkot Prabumulih yang disalurkan melalui Baznas menjadi kurang lebih Rp 300 juta/bulan. 

Imbasnya adalah Baznas dapat membedah 10 RTLH per bulan pada tahun 2015. Sepanjang tahun 2015 itu Pegawai Pemkot Prabumulih dapat membangun 120 RTLH milik sendiri. Hal itu juga menunjukkan bahwa PNS/Honorer dan TKS mampu berzakat/infak dan bersadaqah setiap bulan dilingkungan pemerintah Kota Prabumulih untuk membantu pengentasan kemiskinan.

Kemampuan Baznas Kota Prabumulih untuk mengelola zakat/infak dan sadaqah yang berasal dari Pegawai baik PNS maupun Non PNS dilingkungan Pemerintah Kota Prabumulih itu berbuah penghargaan dari Baznas Pusat yaitu Baznas Award untuk Baznas Kota Prabumulih pada tahun 2015 yang diserahkan oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saefuddin kepada Walikota Prabumulih dan Ketua Baznas Prabumulih.

Harus ada identifikasi yang jelas dengan kerangka yang juga jelas agar semuanya tepat sasaran dan bantuan yang diberikan tidak hanya sekedarnya saja.  Data Masyarakat Miskin Kota Prabumulih yang telah dikumpulkan selalu di-update,  divalidasi dan diverifikasi oleh Tim Bappeda Kota Prabumulih. Data tersebut  kemudian dipertajam kembali, dianalisis serta disajikan dalam sebuah proposal yang berisi data BNBA Masyarakat Miskin Kota Prabumulih. 

Proposal tersebut telah disampaikan ke beberapa stakeholder baik unsur Pemerintahan Pusat, Provinsi dan forum CSR-PKBL Kota Prabumulih. Kegigihan tim tersebut menunjukkan hasil  yang sangat menggembirakan dengan disambutnya proposal yang telah disusun oleh Pemerintah Kota Prabumulih terutama oleh Pemerintah Pusat dan Forum CSR-PKBL Kota Prabumulih. 

Melihat para pegawai Pemerintah Kota Prabumulih  bahu-membahu dan serius mengentaskan kemiskinan, maka pemerintah pusat melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya/BSPS (waktu itu Kementerian Perumahan Rakyat) membantu penyelesaian terhadap 756 RTLH milik sendiri pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 melalui BSPS juga, Pemerintah Pusat (Kementerian PU dan Perumahan Rakyat) membantu sebanyak 260 RTLH Milik sendiri.

Di saat yang bersamaan, tidak mau kalah dengan Pemerintah Pusat dan Para Pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih, Forum CSR-PKBL pun ikut turun tangan dalam membangun RTLH Masyarakat Miskin Milik sendiri tersebut. Forum yang digawangi oleh PT. Pertamina Asset II dan difasilitasi oleh Bappeda Kota Prabumulih Pada tahun 2014 membangun baru sebanyak 9 RTLH milik sendiri. 

Gerakan yang dilakukan oleh PT. Pertamina Asset II itu diikuti juga oleh perusahaan lain seperti Bank Sumselbabel, BRI, Bank Mandiri, PT. Bina Mitra Artha, PT. Budi Kumbang. Mereka membangun masing-masing satu buah rumah.

Selanjutnya, pada tahun 2015, forum CSR-PKBL Kota Prabumulih membangun 18 RTLH kembali. Perusahaan yang terlibat meliputi PT. Pertamina Asset II, Bank Sumselbabel, PT. Titis Sampurna, BRI cabang Kota Prabumulih, Bank Syari’ah Mandiri, RS Fadillah Medical Center (FMC). Keterlibatan forum CSR-PKBL Kota Prabumulih itu, diawal tahun 2015  itu menghasilkan penghargaan dikancah nasional yaitu 2 (dua) buah CSR award untuk Pemda Baik (Prabumulih) dan Tokoh Baik (Ir. H. Ridho Yahya, MM/Walikota Prabumulih).

Saat ini pada akhir tahun 2015, dengan sedikit sentuhan APBD Kota Prabumulih dan pelibatan berbagai stakeholder yang ada dikota prabumulih itu telah dapat membangun kurang lebih 1.340 RTLH. Data yang tadinya hanya 937 RTLH pada tahun 2013, kemudian dilakukan pendataan ulang dan terkumpul sebanyak kurang lebih 1.387 RTLH milik sendiri di Kota Prabumulih.

Pertanyaan lanjutannya adalah apakah setelah rumahnya dibedah, maka keluarga itu dibiarkan begitu saja...?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun