1. Pemerataan pendapatan
Orang yang tidak kaya cenderung menginginkan kemerataan. Tidak perlu kaya untuk menjadi hebat yang terpenting adalah memperkecil kesenjangan yang ada. Seperti itulah ciri kepemimpinan dari kalangan orang biasa.
2. Kehadiran ditengah rakyat menjadi kunci keberhasilannya
Para pemimpin dari kalangan biasa ini akan lebih sering hadir dihadapan publik ketimbang duduk disinggasananya. Kehadiran mereka akan tampak berbeda karena kesederhanaan penampilan, gaya bicara dan perilaku yang terlihat apa adanya. Tidak peduli walaupun dianggap pencitraan yang terpenting bagi mereka adalah menunjukkan simpatinya kepada rakyat. Dengan begitu, mereka berhasil menarik hati rakyat.
3. Kebijakan cenderung berpihak pada rakyat biasa
Namanya juga pemimpin dari kalangan biasa, tentu mereka sudah terbiasa dengan kehidupan rakyat biasa. Mereka sudah merasakan dan memikirkan solusi atas persoalan umum dimasyarakat. Dengan begitu, mereka pun akan terbiasa membuat kebijakan yang menyenangkan hati rakyat. Namun, perlu diketahui bahwa terbuka kemungkinan tetap ada pro-kontra dalam kebijakannya.
4. Mengutamakan pembangunan infrastruktur
Para pemimpin dari kalangan biasa ini telah melalui masa-masa sulitnya saat menjadi orang biasa. Apa yang mereka rasakan adalah ketidakmampuan menikmati mobilitas yang tinggi tidak seperti orang kaya yang bebas melalang buana dengan kekayaannya. Pergerakan akar rumput menjadi kunci utama keberhasilan mereka. Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama mereka ketimbang memajukan budaya bangsa dengan tujuan supaya rakyat dapat menikmati fasilitas umum sehingga dapat meningkatkan pergerakan mereka.
C. Dipimpin orang yang diantara keduanya
1. Tidak begitu memperdulikan pendapatan
Pemimpin dengan dualitas status sosial cenderung bersikap objektif dalam urusan pendapatan. Mereka akan menerima gaji sesuai ketentuan. Bagi mereka yang terpenting adalah menjaga stabilitas perekonomian negara dan kesejahteraan warganya. Terdengar menjanjikan memang, tetapi dalam pelaksanaannya tidaklah mudah.