"Mana sini!" Angky mengambil ponselnya kembali. Beberapa saat kemudian, saya memainkan ponselnya lagi.
"Kamu sms apa ke Wibi, Ky?"
"Aku nanya."
"Nanya apa?"
"Jabatan tertinggi dalam angkatan bersenjata."
"Hee? Kok tiba - tiba nanya itu?"
"Iya ini 13 kotak. Buat ngisi TTS"
"Niat amat kamu Ky. Bego."
"Hahaha."
***
Hujan saat itu cukup deras. Air menetes dari atas pintu dan celah bawah pintu. Alas koran yang saya duduki basah. Saya menunggu tukang koran buat beli koran sebagai alas duduk. Tapi sayangnya tukang koran tidak terlihat lagi. Mungkin sudah turun di Stasiun Purwokerto. Akibatnya, salah satu piranti pembunuh durasi perjalanan hilang. Padahal belum terisi semua, dan Jakarta masih jauh. Dengan terpaksa, buku TTS diduduki. Maafkan saya, Bella Saphira. Mukamu jadi alas pantat.