Mohon tunggu...
Fikih AbdulMajid
Fikih AbdulMajid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Studi Bisnis Digital di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ekonomi Islam sebagai Dasar Berekonomi

31 Maret 2024   21:46 Diperbarui: 31 Maret 2024   21:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sistem konvensional memiliki distribusi kekayaan yang terkonsentrasi, sedangkan sistem Islam mendorong distribusi kekayaan yang lebih adil melalui zakat, infak, dan sedekah. Lembaga keuangan konvensional adalah bank, sedangkan sistem Islam memiliki lembaga keuangan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, seperti bagi hasil dan mudharabah. Instrumen keuangan konvensional beragam, termasuk yang mengandung riba dan spekulasi, sedangkan sistem Islam memiliki instrumen keuangan syariah, seperti Sukuk dan Wadiah, yang bebas dari riba dan spekulasi. Pengawasan sistem konvensional dilakukan oleh otoritas moneter dan regulasi sekuler, sedangkan sistem Islam diawasi oleh Dewan Syariah dan regulasi yang sesuai dengan syariah. Secara keseluruhan, sistem moneter Islam dirancang untuk mencapai tujuan ekonomi yang adil dan sejahtera, dengan mengedepankan nilai-nilai syariah dan menghindari praktik yang eksploitatif. Sistem ini menawarkan alternatif bagi sistem moneter konvensional yang dikritik karena ketimpangan dan ketidakadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun