Mohon tunggu...
Fika Renanda Sitepu
Fika Renanda Sitepu Mohon Tunggu... Lainnya - UNIMED

God 1st

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Corona Membuatku Merana

9 Juni 2021   20:34 Diperbarui: 9 Juni 2021   20:38 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wahh.. Sontak aku senang sekali mendengar hal itu. Aku punya kesempatan untuk terbang ke Medan untuk berjumpa dengan Dita. Aku mencari informasi-informasi lagi lewat sosial media dan bertanya kepada teman-teman yang lain untuk memastikan hal ini. Benar saja, awal bulan Mei akan ditetapkan era New Normal. Aku harus pulang ke Medan, dan berencana tidak mengabari Dita karna aku akan memberikan dia surprise saat kepulangan ku nanti.

Aku memesan tiket keberangkatan di awal Juni, aku sangat tidak sabar bertemu dengan nya. Tetapi aku takut Dita dan keluarganya enggan bertemu dengan ku karna takut jika aku membawa virus yang tidak terlihat dan menular itu dari Jakarta. Aku akan sangat mematuhi protokol kesehatan dan menjamin diriku tidak terjangkit virus corona.

Setelah melalui beberapa tahap untuk bisa berangkat ke Medan, harus dengan kondisi fisik yang sehat, dan saat melakukan Rapid Test hasilnya pun negative dan akhirnya aku mengantongi izin untuk bisa berangkat ke Medan.

Hari ini, aku terbang ke Medan tanpa diketahui oleh Dita. Hanya beberapa keluarga dekatku yang tau bahwa aku hari ini pulang untuk melepas rindu karna beberapa bulan belakangan ini harus merantau ke Jakarta untuk kepentingan bisnis. Sesampai nya di Bandara Kualanamu, aku tidak dijemput oleh siapapun karna memang permintaanku untuk menunggu ku di rumah saja.

Sesampai nya dirumah, aku disambut hangat oleh keluargaku tanpa berkontak fisik. Waaahh.. baru kali ini aku pulang dari tempat yang jauh dengan jangka waktu yang cukup lama tapi sesampainya dirumah tidak bisa bersalaman dan memeluk kedua orang tuaku. Aku benar-benar semakin membenci situasi ini. Ini sangat mengubah kebiasaan banyak orang, termasuk aku.

Saat itu, aku sedang duduk di balkon rumahku sambil menengadah ke langit yang ditaburi bintang-bintang dan bulan sabit yang seakan tersenyum padaku malam itu. Sontak aku terkejut saat Ibuku menepuk punggungku dari belakang dan berkata:

"Kamu ngapain disini sendiri? Gak gabung sama yang lain di ruang tamu lagi asik tuh"

"Hehe iya Bu, nanti Aku gabung sama yang lain" jawabku.

"Oia, kamu gak lagi sedih kan?"

"Loh, sedih kenapa Bu? Malah Aku senang dong bisa pulang ke Medan setelah memendam rindu yang menggebu. Di Jakarta gak se asik di Medan Bu aku kesepian"

"Jadi kamu gaktau berita Dita nak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun