Apapun alasannya, 4 orang laskar inilah yang nantinya akan menjadi juru kunci dalam penyelidikan. Termasuk beberapa saksi mata di sekitar TKP. Biarlah semuanya menjadi tugas kepolisian dalam mengungkapnya.
Di sisi lain, tentu masyarakat ingin tahu siapa yang sebenarnya yang mengarang cerita.Â
FPI dikenal sebagai ormas yang meresahkan masyarakat. Meski tak bisa dipungkiri pula bahwa FPI sesekali terlibat dalam gerakan sosial. Namun, aksi-aksi kurang simpatiknya tidak bisa dilupakan begitu saja termasuk dalam pengrusakan fasilitas di bandara saat menjemput imam besarnya.
Polisi dalam posisi yang didukung oleh sebagian masyarakat yang memang sudah gerah dengan tindakan-tindakan FPI. Masyarakat menilai bahwa sudah sepantasnya kepolisian melakukan tindakan terukur serta tegas.Â
Meskipun demikian, peristiwa tersebut, jangan sampai menjadi pemicu "Arab spring" seperti yang diinginkan oleh kelompok kelompok tertentu yang sejak lama memaksakan diri ingin mendirikan khilafah di Indonesia.
Polisi dan pemerintah harus berhati hati serta melakukan penyelidikan secara transparan, agar masyarakat bisa mengetahui yang sebenarnya.
Tentu beberapa lembaga independen pun dibutuhkan dalam mengawal kasus ini. Jangan sampai ada titipan dari luar negeri. Karena dalam keruhnya air, kita tidak pernah tahu di dalamnya apakah ada paku yang bisa menancap pada tangan kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H