Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Si Penjaga Sungai Pusur

9 November 2018   18:55 Diperbarui: 10 November 2018   18:14 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu giliran untuk menerjang arus / dok.pribadi

Aris pun berbagi tugas dengan semua pemuda desa. Semua bergiliran menjadi petugas mulai dari mengantarkan sampai membimbing para wisatawan merasakan derasnya aliran Sungai Pusur.

Menunggu giliran untuk menerjang arus / dok.pribadi
Menunggu giliran untuk menerjang arus / dok.pribadi
Dalam satu hari saat akhir pekan, Aris dan kawan-kawan bisa turun sungai lebih dari tiga kali. Satu kali rombongan wisatawan bisa membawa sampai dengan 20 orang. 

"Mas tahu enggak saya udah turun (ke sungai) berapa kali hari ini?" tanya salah satu guide kami yang memperkenalkan dirinya bernama Toni. Saya pun menjawabnya dengan menggelengkan kepala. "Untuk rombongan mas ini aja saya udah yang keempat kalinya" tutur Toni.

Warga pun dilibatkan dalam membangun desa wisata Polanharjo ini. Setelah selesai ber-tubing ria, wisatawan bisa menikmati sajian khas warga seperti makanan kecil olahan rumahan warga seperti tahu dan tempe mendoan dan sampai makanan berat.

Pos kedua menguji mental dan keterampilan / dok.pribadi
Pos kedua menguji mental dan keterampilan / dok.pribadi
Belum lagi ditambah dengan fasilitas sewa kamar mandi untuk wisatawan yang hendak mandi dan membersihkan diri. Aris sengaja belum membangun kamar mandi untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin mandi setelah berarung jeram. Aris justru melihat ada manfaat lain yang bisa dirasakan masyarakat dengan menyewakan kamar mandinya.

Beberapa kamar mandi yang disewakan berbeda-beda letaknya. Ada yang di dalam rumah dan ada juga yang berada di luar rumah. Kondisi kamar mandinya memang sederhana tetapi sudah dibangun secara permanen dengan batako. Airnya sangat segar dan jernih. Mengalir seperti tak ada habis-habisnya.

Secara tidak sadar ternyata efek membersihkan kali Pusur sangat signifikan. Kini, warga benar-benar merasakan manfaat keberadaan sungai Pusur sebagai salah satu destinasi wisata wajib saat ke Klaten selain mengunjungi Sumber Mata Air, Umbul Ponggok, Klaten yang terkenal di sosial media dengan foto underwater-nya.

Pos terakhir berjejer mengikuti aliran arus / dok.pribadi
Pos terakhir berjejer mengikuti aliran arus / dok.pribadi
Upaya Aris berbuah manis. Bahkan Aris tak pernah menyangka jika kegiatan yang dirintisnya sejak 2016 ini bisa mengantarkannya menjadi salah satu pembicara nasional yang diundang oleh berbagai lembaga dan institusi pemerintah hingga ke pelosok daerah untuk berbagi kisah suksesnya membangun wisata sungai Pusur Polanharjo.

Sembari terus menerus memperbaiki dan menambah fasilitas river tubing Sungai Pusur, Aris juga dengan ringan tangan berbagi ilmu dan pengalaman ketika membangun desa wisata Sungai Pusur Polanharjo, Klaten.

Pengunjung yang ingin merasakan river tubing hanya dikenai biaya Rp 50 ribu perkepala. Fasilitas yang didapatkan mulai dari safety jacket, helm dan ban untuk menyusuri sungai Pusur sepanjang kurang lebih dua kilometer dalam waktu 120 menit. Di akhir perjalanan, wisatawan akan disuguhi dengan makanan hangat seperti gorengan dan juga minuman hangat teh manis.

Berfoto usai river tubing ria di Sungai Pusur / dok.pribadi
Berfoto usai river tubing ria di Sungai Pusur / dok.pribadi
Selain paket hemat tersebut, wisatawan juga bisa memilih paket makanan berat. Perbedaannya hanya dari sajian makanan ringan dan makanan berat saja. Untuk sajian makanan berat dihargai sebesar Rp 70 ribu per-kepala.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun