Mohon tunggu...
Fika Fatiha
Fika Fatiha Mohon Tunggu... Lainnya - Beriman, Berilmu, Beramal

Menulis Karena Ga Bisa Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dengan Trikotomi Kendali Ala Filsuf STOA Hidupmu Jadi Lebih Tenang

18 April 2022   15:59 Diperbarui: 2 Mei 2022   20:19 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nah, pikiran kita, opini kita, ini ada di bawah kendali kita sepenuhnya. Artinya tak ada orang lain yang bisa menghalangi dirimu untuk memikirkan apapun, termasuk pikiran dan persepsi tentang pendapat orang lain yang di tujukan kepada kita. 

Kalau misalnya dirimu diperpektifkan dan dikomentari jelek oleh orang lain, inget, itu dibawah kendali kita, yang ada dalam kendali kita adalah pikiran kita, bagaimana kita menyikapinya.

Misal jika kita mendapati komentar jahat disertai amarah yang di tujukan kepada kita, kita perlu ingat bahwa kemarahan itu datangnya dari api, dari syaiton, secara empiris api (amarah) itu akan berhasil dipadamkan jika dengan air (ketenangan) , "berarti kita perlu nyemprotin air dong ke yang marah ke kita" Ya ga gitu juga!!........, Percikan amarah yang sampai kepada hati kita dari orang lain, jika tidak kita kendalikan, percikan itu lama-lama akan menjadi api ke dalam diri kita, oleh sebab itu bila api amarah di balas dengan api amarah maka kedua hal tersebut bukannya memadamkan malah menambah api yang terbakar sehingga tidak akan pernah selesai.

Oleh sebab itu, bila hati kita diliputi rasa penuh amarah maka tarik nafas yang dalam, tarik nafas yang dalam ini akan meredakan emosimu sejenak, (ibarat di hati kita lagi ada api terus kamu kasih tiupan udara ke hati kita, maka perlahan api itu pasti akan padam), menarik nafas yang dalam juga membuatmu berhenti sejenak untuk berpikir agar kata-kata yang keluar tidak serta merta keluar begitu saja secara reflek tanpa di pikirkan terlebih dahulu. 

Menarik nafas yang panjang selama beberapa kali membantumu berpikir jernih sehingga kata-kata yang dikeluarkan yang tadinya akan marah luar biasa bisa jadi lebih terkontrol.

Tentunya mengontrol emosi ini ngga serta merta bisa dilakukan langsung permanen sama kita, semuanya perlu di latih. Jadi kalo misalnya kamu ga bisa nahan kontrol emosi padahal udah baca artikel ini, itu bukan berarti kamu gagal, segala sesuatu tuh butuh proses kok, maka cintai proses tersebut supaya kamu dapet maknanya, jadi jangan sampai karena kita ga bisa ngontrol emosi kita malah berpendapat "ah kayaknya da akumah emang gini orangnya, gabisa-gabisa-gabisa" eitsss ngga, kamu bukan gabisa, tapi belum terbiasa aja.

"Mungkin kau tak bisa mengubah kehidupan, tapi kau bisa mengubah di dalam cara memandangnya"-Pidi Baiq

Rasulullah SAW pun mengajarkan kepada kita cara ketika kita akan meredam amarah, yaitu bila kita mendapati amarah ketika kita berdiri maka duduklah, bila kita mendapati amarah ketika sedang duduk maka berbaringlah, bila kita masih mendapati amarah padahal sudah berbaring maka berwudhulah, Masya Allah, bahkan Islam sudah mengajarkan hal-hal tersebut sedari dulu untuk bisa meredam amarah. Bila sudah berwudhu yang afdol memang langsung Sholat, aduin hal tersebut ke Allah SWT Sang Maha Pembolak Balik Hati.

  • Tindakan Kita

Tindakan orang lain tak bisa kita kendalikan karena hal ini ada di luar kendali kita.. Nah yang bisa kita fokus kendalikan adalah tindakan kita sendiri. Tubuhmu, pikiranmu, otot-otomu itu ada dibawah kendalimu bukan di bawah kendali orang lain. 

Semisal kamu saat ini merasa memiliki kesehatan yang kurang dikarenakan sebab-mu (bukan karena kecelakaan/pergantian musim dan penyakit eksternal lainnya) contohnya karena begadang, terlalu banyak main HP/Computer, terlalu banyak bersocmed dll. Kamu yang membiarkan tubuhmu menjadi sakit pusing dan gampang lelah misalnya, itu karena pola hidupmu yang kurang sehat, padahal pola hidupmu, tindakan yang kamu lakukan, itu tergantung atas kendalimu. 

Maka dari itu kendalikan dirimu untuk tidak melakukan hal-hal yang membuatmu malah merusak dirimu sendiri. Yaitu dengan apa? Dengan tidak terlalu berlebihan memikirkan hal-hal yang di luar kendali kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun