Saya rasa ini jauh lebih bijak daripada saya serta merta melakukan pelarangan. Harus diingat, bahwa semakin kita melarang tanpa memberi solusi maka semakin anak akan mencari tahu sendiri dengan berbagai caranya. Tidak ada satu pun yang bisa menjamin anak tidak akan mencari tahu di internet atau di tempat lain  Bukankah ini akan jauh lebih berbahaya ?
Meski demikian, tetap kita sebagai orangtua juga harus punya rambu-rambu yang harus disampaikan kepada anak, terkait menonton film yang notabene bukan diperuntukkan untuk usia mereka.
Pun ketika memang harus mendampingi mereka menonton, orangtua harus tetap aktif memantau setiap adegan yang ada. Beri penjelasan kepada anak tentang pesan-pesan moral dalam film tersebut. Hal ini agar anak dapat mengingat pesannya, bukan hal-hal yang menyeramkan pada film tersebut.
Selain itu, orangtua tetap harus memberi warning kepada anak bahwa akan jauh lebih baik jika kita menonton film sesuai dengan usia. Seringlah mengajak anak menonton film yang memang untuk usia mereka, agar mereka juga terbiasa dan paham dengan sendirinya dalam memilah-milah mana film yang boleh dan tidak boleh ditonton oleh mereka.
Tidak ada salahnya orangtua melakukan survey atau menonton terlebih dahulu sebuah film untuk menyeleksi apakah masih bisa ditonton oleh anak atau sama sekali tidak bisa ditoleransi untuk ditonton, seperti adanya adegan kekerasan yang terlalu sadis atau adegan sensual yang terlalu vulgar.
Jika demikian, maka orangtua bisa mengalihkan perhatian anak dengan menawarkan film-film lainnya yang lebih layak tonton.
Pada akhirnya, suka tidak suka, industri film tetap akan berjalan selama pasar memang menghendaki. Namun, saya yakin, para pelaku industri film pun pasti sudah mempertimbangkan banyak hal dalam pembuatan filmnya. Untuk budaya Indonesia yang masih menjunjung tinggi norma dan nilai-nilai agama ditambah keberadaan lembaga sensor yang cukup ketat, maka saya menilai film-film Indonesia masih layak untuk ditonton. Walaupun, sebagai seorang ibu, saya tetap berharap agar produksi film-film Indonesia yang khas anak-anak dapat diperbanyak.
Di sisi lain, kita juga tidak bisa mencegah masa tumbuh kembang anak dengan segala rasa keingintahuannya. Dunia internet juga sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Maka yang paling penting adalah, selalu meluangkan waktu untuk mendampingi anak dalam menonton suatu tayangan. Hindari melarang tanpa memberikan solusi. Jalan terbaik adalah dengan win win solution, boleh menonton dengan rambu-rambu yang harus dipatuhi dan wajib didampingi oleh orangtua.
Percayalah, jika kita bisa menjadi orangtua yang bijak dan bersahabat dengan anak, maka anak akan senantiasa belajar dari setiap momen yang dialaminya. Tugas orangtua adalah mendampingi, mengarahkan dan menciptakan bonding sejak dini agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan mampu menyaring mana yang baik dan buruk bagi diri dan lingkungan di sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H