WFH dan Pelayanan Publik yang Prima
Seperti diketahui, saat ini kita tengah berada di era digital. Pemanfaatan teknologi canggih digadang-gadang menjadi fokus dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tak terkecuali dengan ASN.Â
ASN kini barangkali sudah jauh berbeda dengan ASN pada zaman dahulu. ASN kini telah cukup akrab dengan teknologi. Bahkan, ASN kini sangat diimbau untuk berlomba-lomba mencipta inovasi terutama dalam pelayanan prima kepada masyarakat.Â
Apalagi, saat ini telah diterapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, kinerja ASN harus mampu mencapai target melalui pemanfaatan teknologi digital.
Berkaitan dengan pelayanan publik, WFH bukanlah suatu kendala untuk tetap memberi layanan prima kepada masyarakat. Dengan adanya berbagai inovasi layanan masyarakat berbasis digital, maka layanan dapat dikendalikan di mana saja dan kapan saja.Â
Masyarakat tetap terlayani kebutuhannya meski tidak bertatap muka secara langsung dengan petugas pelayanan. Cukup dengan menggunakan aplikasi yang disediakan, sebenarnya masyarakat justru lebih diuntungkan, sebab mereka tidak perlu datang ke kantor pelayanan pemerintahan.
Meski demikian, tidak dapat dimungkiri, petugas layanan publik sejatinya harus tetap ada yang stand by. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kesalahan sistem aplikasi sehingga tidak dapat diakses oleh masyarakat.Â
Untuk itu, WFH lebih diutamakan bagi ASN yang berada di wilayah kerja non pelayanan publik secara langsung, di mana mereka tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat. WFH ini tentu akan menjadi solusi yang cukup bijak, terutama dalam rangka mencegah Covid-19 setelah momen lebaran.
Jika kita berpikir lebih jauh, keberadaan WFH ini dapat menjadi media untuk memanfaatkan aplikasi secara utuh. ASN dan masyarakat, secara tidak langsung "dipaksa" untuk menggunakan aplikasi yang telah disediakan dengan maksimal.Â
Jika tidak ada WFH, barangkali ASN maupun masyarakat akan enggan menggunakan aplikasi yang telah ada. Akibatnya, aplikasi hanya akan menjadi produk yang kurang berfungsi maksimal akibat akses penggunanya yang minim.
ASN dan Masyarakat Harus "Melek" Teknologi