Saya yakin, anak tidak memiliki niatan untuk membangkang apalagi menentang orangtua. Mereka hanya ingin menunjukkan eksistensinya dengan berani mengungkapkan opini dan kritis dalam berpendapat.Â
Orangtua yang kolot akan menganggap mereka melawan, namun orangtua yang bijak akan menganggap ini adalah media pembelajaran demokrasi bagi anak dalam mengeluarkan pendapatnya. Lantas, apa yang harus orangtua lakukan?
Pertama, berikan ruang dan waktu bagi anak untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikannya.
Kedua, jangan pernah menganggap anak adalah lawan. Tetap posisikan diri sebagai orangtua dan mereka adalah anak. Kita pernah menjadi mereka dan mereka belum pernah menjadi kita.
Ketiga, tetap tenang dan kontrol diri. Jangan sampai kita dikuasai oleh emosi yang berlebihan. Sedikit trik ketika sedang marah, cobalah untuk duduk, tarik nafas yang dalam untuk meredakan emosi yang telah meluap.
Keempat, biasakan menyampaikan sesuatu kepada anak di saat yang tepat. Cari waktu yang terbaik. Jangan ketika anak baru pulang sekolah, dalam keadaan lelah langsung dihujani dengan nasehat. Tentu saja anak akan sulit menerimanya.
Kelima, perbanyak waktu bersama melakukan hal-hal yang menyenangkan dengan anak. Hal ini adalah untuk menciptakan bonding dan chemistry antara orangtua dan anak.
Keenam, tidak ada salahnya setiap minggu melakukan evaluasi diri antara orangtua dan anak. Catat apa-apa saja kesalahan dan kebaikan yang telah dilakukan. Jangan lupa beri pujian dan pelukan hangat kepada anak di akhir evaluasi
Ketujuh, akan lebih baik menyampaikan suatu pesan dengan perbuatan nyata. Anak akan melihat langsung hal baik yang orangtuanya lakukan, sehingga tanpa diungkapkan anak akan paham dengan melihat langsung.
Kedelapan, jangan gengsi untuk meminta maaf kepada anak jika kita salah. Meski banyak orangtua yang enggan melakukannya, namun cobalah untuk memberi contoh pada anak bahwa meminta maaf bukan suatu hal yang memalukan, justru itu adalah bentuk kebesaran hati dari seseorang.
Kesembilan, beri kepercayaan dan tanggung jawab pada setiap pilihan anak. Meski demikian, jangan lengah untuk tetap melakukan kontrol setiap saat.