Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Stiletto

28 September 2016   16:52 Diperbarui: 28 September 2016   17:00 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah ! aku menjitak kepalaku sendiri. Terlalu banyak berkhayal tentang stiletto perempuan itu membuatku lupa untuk segera pulang ke rumah.

***

Pagi ini kantor begitu riuh. Bukan karena ada yang ulangtahun atau naik jabatan, tapi karena ada beberapa petugas kepolisian datang menyergap bos kami, pak Yopi. Rupanya, bukan hanya pak Yopi. Perempuan itu, yang belakangan diketahui bernama Tantri, ternyata juga telah terlebih dahulu ditangkap.

Suasana kantor begitu mencekam, hingga keesokan harinya berbagai surat kabar memberitakan penangkapan pak Yopi.

BOS PT. FDE DITANGKAP KONSUMSI NARKOBA

BOS PT. FDE DAN SEORANG PEREMPUAN PESTA NARKOBA

BOS PT. FDE POSITIF NARKOBA, BARANG BUKTI DITEMUKAN DI DALAM ALAS STILETTO

Aku bergeming. Foto di salah satu surat kabar adalah stiletto yang sempat kulihat malam itu di ruangan pak Yopi. Selebihnya stiletto yang kerap digunakan oleh perempuan itu.

“pantas saja stilettonya selalu ganti setiap hari...ternyata isinya narkoba !” tukas Anita marah

“masih kuingat saat ia bilang harga stilettonya lebih mahal ketimbang harga diri kamu Nit...ternyata yang dimaksud dia narkoba yang ada di dalam stiletto...” mataku menerawang, tak menyangka.

Anita tersenyum getir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun