Ah ! aku menjitak kepalaku sendiri. Terlalu banyak berkhayal tentang stiletto perempuan itu membuatku lupa untuk segera pulang ke rumah.
***
Pagi ini kantor begitu riuh. Bukan karena ada yang ulangtahun atau naik jabatan, tapi karena ada beberapa petugas kepolisian datang menyergap bos kami, pak Yopi. Rupanya, bukan hanya pak Yopi. Perempuan itu, yang belakangan diketahui bernama Tantri, ternyata juga telah terlebih dahulu ditangkap.
Suasana kantor begitu mencekam, hingga keesokan harinya berbagai surat kabar memberitakan penangkapan pak Yopi.
BOS PT. FDE DITANGKAP KONSUMSI NARKOBA
BOS PT. FDE DAN SEORANG PEREMPUAN PESTA NARKOBA
BOS PT. FDE POSITIF NARKOBA, BARANG BUKTI DITEMUKAN DI DALAM ALAS STILETTO
Aku bergeming. Foto di salah satu surat kabar adalah stiletto yang sempat kulihat malam itu di ruangan pak Yopi. Selebihnya stiletto yang kerap digunakan oleh perempuan itu.
“pantas saja stilettonya selalu ganti setiap hari...ternyata isinya narkoba !” tukas Anita marah
“masih kuingat saat ia bilang harga stilettonya lebih mahal ketimbang harga diri kamu Nit...ternyata yang dimaksud dia narkoba yang ada di dalam stiletto...” mataku menerawang, tak menyangka.
Anita tersenyum getir.