Masyarakat harus bergerak bersama, memberikan dukungan dan menghilangkan hambatan yang menghalangi perempuan dalam mencapai puncak kekuasaan politik.Â
Teori feminis menyoroti pentingnya suara perempuan dalam politik sebagai langkah menuju kesetaraan gender.Â
Teori ini berpendapat bahwa kehadiran perempuan dalam pengambilan keputusan politik penting untuk merombak struktur yang tidak adil dan mendiskriminasi.Â
Dalam masyarakat yang masih terikat oleh peran gender yang tradisional, suara perempuan membawa perspektif yang diperlukan untuk mencapai perubahan yang inklusif dan berkeadilan.Â
Selain itu, argumen kritis dilontarkan oleh seorang mahasiswi Indonesia di Kanada yang mendukung pentingnya suara perempuan dalam politik dari sudut pandang keadilan dan keseimbangan kekuasaan.Â
"Sebagai mahasiswi yang prihatin dengan ketidakadilan yang masih ada dalam politik, saya percaya bahwa suara perempuan adalah kekuatan yang dapat menciptakan perubahan yang diperlukan. Saya ingin mendorong adanya kebijakan inklusif, pembagian kekuasaan yang seimbang, dan partisipasi perempuan yang lebih besar dalam semua tingkatan kepemimpinan politik. Saya meyakini bahwa melibatkan suara perempuan adalah langkah penting menuju transformasi politik yang lebih adil dan berkelanjutan," ujarnya.Â
Suara perempuan dalam politik penting untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih besar.Â
Ketika perempuan memiliki keterlibatan yang setara dalam pengambilan keputusan politik, mereka dapat memperjuangkan kepentingan dan hak-hak yang spesifik bagi perempuan, seperti hak reproduksi, pemberantasan kekerasan berbasis gender, dan kesetaraan upah.Â
Tanpa suara perempuan yang kuat, isu-isu ini mungkin tidak mendapatkan perhatian yang pantas dalam pembuatan kebijakan.Â
Dengan adanya suara perempuan yang kuat, kebijakan yang dihasilkan mencerminkan kepentingan dan perspektif semua individu, mengatasi bias, dan menghasilkan keputusan yang lebih baik.Â