Mohon tunggu...
Fievel JoeMambaya
Fievel JoeMambaya Mohon Tunggu... Lainnya - SMA Pradita Dirgantara

Saya seorang siswa aktif di SMA Pradita Dirgantara, berfokus pada Model United Nation dan turut aktif berdedikasi pada isu lingkungan dan sosial yang sedang menjadi fokus dunia. Bersuara melalui tulisan untuk menyuarakan aspirasi mereka yang tidak dapat berbicara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Melawan Batas: Perempuan, Suara, dan Transformasi Politik untuk Kesetaraan

8 Juli 2023   14:36 Diperbarui: 11 Juli 2023   00:15 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kursi Politik, mengimplikasikan tentang kompleksitas dan dinamika politik yang selalu bergerak terhadap gender. (sumber: evidenceinvestor.com)
Kursi Politik, mengimplikasikan tentang kompleksitas dan dinamika politik yang selalu bergerak terhadap gender. (sumber: evidenceinvestor.com)

Masyarakat harus bergerak bersama, memberikan dukungan dan menghilangkan hambatan yang menghalangi perempuan dalam mencapai puncak kekuasaan politik. 

Teori feminis menyoroti pentingnya suara perempuan dalam politik sebagai langkah menuju kesetaraan gender. 

Teori ini berpendapat bahwa kehadiran perempuan dalam pengambilan keputusan politik penting untuk merombak struktur yang tidak adil dan mendiskriminasi. 

Dalam masyarakat yang masih terikat oleh peran gender yang tradisional, suara perempuan membawa perspektif yang diperlukan untuk mencapai perubahan yang inklusif dan berkeadilan. 

Selain itu, argumen kritis dilontarkan oleh seorang mahasiswi Indonesia di Kanada yang mendukung pentingnya suara perempuan dalam politik dari sudut pandang keadilan dan keseimbangan kekuasaan. 

"Sebagai mahasiswi yang prihatin dengan ketidakadilan yang masih ada dalam politik, saya percaya bahwa suara perempuan adalah kekuatan yang dapat menciptakan perubahan yang diperlukan. Saya ingin mendorong adanya kebijakan inklusif, pembagian kekuasaan yang seimbang, dan partisipasi perempuan yang lebih besar dalam semua tingkatan kepemimpinan politik. Saya meyakini bahwa melibatkan suara perempuan adalah langkah penting menuju transformasi politik yang lebih adil dan berkelanjutan," ujarnya. 

Suara perempuan dalam politik penting untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih besar. 

Ketika perempuan memiliki keterlibatan yang setara dalam pengambilan keputusan politik, mereka dapat memperjuangkan kepentingan dan hak-hak yang spesifik bagi perempuan, seperti hak reproduksi, pemberantasan kekerasan berbasis gender, dan kesetaraan upah. 

Tanpa suara perempuan yang kuat, isu-isu ini mungkin tidak mendapatkan perhatian yang pantas dalam pembuatan kebijakan. 

Dengan adanya suara perempuan yang kuat, kebijakan yang dihasilkan mencerminkan kepentingan dan perspektif semua individu, mengatasi bias, dan menghasilkan keputusan yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun