Mohon tunggu...
Fidya RizkyMaghfiroh
Fidya RizkyMaghfiroh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Seorang mahasiswi yang sedang belajar. Masih membutuhkan banyak saran dan koreksi yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Setiap Orang Memiliki Kecerdasan yang Berbeda-beda

21 Mei 2022   11:32 Diperbarui: 21 Mei 2022   11:51 2854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasti banyak dari kita yang berbicara "kok dia jago ya dalam matematika, aku kok engga?" "dia jago banget main bola nya" dan masih banyak yang lain. 

Kita cenderung melihat kecerdasan seseorang tanpa melihat sebenarnya kita juga cerdas namun dalam bidang yang berbeda-beda. Mengapa demikian?

Sebelum itu kita mengenal terlebih dahulu Apa itu Intelegensi

Intelegensi atau bisa disebut dengan kecerdasan atau kemampuan atau kecapakan dasar yang bersifat umum. 

Dalam KBBI juga dijelaskan, intelegensi merupakan daya reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental, terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki untuk siap dipakai apabila dihadapkan pada fakta atau kondisi baru.

Seorang ahli bernama Wilhem Stren menjelaskan bahwa intelegensi adalah kapasitas atau kemampuan umum yang dimiliki oleh setiap orang. 

Hal ini dapat terlihat dari bagaimana perbedaan reaksi, pemecahan masalah dan penyesuaian diri seseorang pada lingkungannya. 

Ahli lain bernama E.L Thorndike menjelaskan bahwa intelegensi adalah hal yang berhubungan dalam bentuk neutral yang terbentuk oleh stimulus dan menghasilkan kemampuan dalam merespon suatu hal.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa intelegensi merupakan kecerdasan atau kemampuan umum seseorang dalam suatu hal yang berhubungan dengan pemecahan suatu masalah, penyesuaian diri pada lingkungannya serta pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilikinya yang siap dipakai apabila dihadapkan pada fakta atau kondisi yang baru.

Intelegensi juga berkaitan dengan insting dan respon cepat seseorang yang timbul dari seringnya latihan dan kejadian yang berulang. 

Seperti contoh awalnya Dira tidak mengerti soal tentang Sel Volta namun karena ia merasa penasaran jadi ia berusaha untuk memahami materi tersebut dengan cara mengulang soal yang berhubungan dengan materi sel volta.

Kaitannya IQ dengan Intelegensi

IQ atau Intelligence Quotient merupakan suatu indikator yang dimana memiliki fungsi untuk mengukur kecerdasan seseorang. Kecerdasan ini terbentuk atas proses pembelajaran dan pengalaman hidup.

IQ sendiri menggambarkan sebuah kemampuan seseorang dalam berpikir, mengingat, memahami, mengolah, mengevaluasi, menguasai lingkungan dan juga dalam bertindak secara terarah. IQ berkaitan erat dengan kemampuan intelektual, logika, kemampuan menganalisis, memecahkan masalah matematis dan strategis.

Selain itu juga, IQ berkaitan dengan keterampilan seseorang dalam berkomunikasi, merespons atau menanggapi hal-hal yang ada disekitarnya, serta kemampuan mempelajari materi-materi.

Namun untuk menilai kepribadian seseorang itu menggunakan intelegensinya. Sedangkan prestasi akademik hanya dapat ditentukan menggunakan IQ.

Intelegensi dan IQ juga memiliki perbedaan yakni dalam pengukurannya. IQ seseorang bisa diukur melalui sebuah tes yang hasilnya dapat diwujudkan dalam bentuk angka, namun tidak sama halnya dengan intelegensi.

Mengukur intelegensi seseorang itu sangat sulit dilakukan karena ada banyak ragam intelegensi pada setiap individu. Ahli bernama Howard Gardner mengenalkan sebuah teori tentang tipe-tipe intelegensi manusia, atau yang biasa kita kenal dengan Multiple Intelligence atau kecerdasan majemuk.

Gardner menyebutkan ada delapan macam kecerdasan majemuk, yaitu logika-matematika, verbal-linguistik, visual-spasial, musikal, naturalistik, kinestik, interpersonal dan intrapersonal.

Jadi setiap manusia itu sudah pasti memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Mungkin ada satu atau dua kecerdasan yang sama, namun tidak semuanya sama. 

Setiap orang memiliki peluang yang sama untuk memiliki kecerdasan yang sama dengan yang lain. Namun sisanya adalah kecerdasan yang paling menonjol dan paling terlihat yang dimiliki tiap orang.

Intelegensi Individu

Intelegensi sendiri berhubungan dengan bakat dan kreativitas, seseorang yang berbakat adalah seseorang yang cerdas atau mempunyai intelegensi yang sangat tinggi. Kemampuan intelektual menjadi salah satu alat ukur suatu bakat. 

Namun dalam kreativitas, orang yang memiliki nilai IQ tinggi belum tentu ia kreatif, tapi orang yang kreatif sudah pasti memiliki IQ yang tinggi.

Intelegensi juga berkaitan dengan prestasi, baik itu dalam kehidupan maupun di sekolah. Karena itu prestasi seharusnya dirumuskan menggunakan tes intelegensi yang dimana dapat bersifat umum maupun khusus. Prestasi umum adalah suatu keberhasilan hidup secara umum. 

Sedangkan prestasi khusus adalah prestasi dalam bidang tertentu disekolah, seperti dalam bidang bahasa, matematika, biologi dan lain sebagainya.

Faktor yang mempengaruhi Intelegensi

Banyak yang mengatakan bahwa kecerdasaan seseorang itu disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor bawaan (genetic) atau faktor lingkungan yang terus berlangsung.

Wiramiharja (dalam jurnal Umi Rohmah) mengatakan bahwa sumber intelegensi adalah (1) genetika, (2) lingkungan dan (3) genetika-lingkungan. Genetika atau bersifat genetis, yang artinya memiliki sumber asal yang bersifat turunan. 

Sedangkan lingkungan adalah segala hal yang terjadi dilingkungan yang memberikan sebuah dampak pada sisi kognitif kehidupan kita. Genetika-lingkungan adalah berasal dari lingkungan dan genetis, yaitu intelegensi yang terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan.

Orang yang memiliki IQ tinggi bisa jadi karena ia memiliki warisan yang baik, seperti orang tua yang cerdas. Namun tidak hanya karena warisan yang baik saja, bisa juga karena ia belajar dengan baik.

Nah, dari itu semua dapat kita simpulkan bahwa intelegensi atau kecerdasan setiap orang itu berbeda-beda meskipun satu atau dua bidang yang sama. Kita tidak perlu merasa minder melihat seseorang jago dalam bidang matematika, bisa saja ia cerdas dalam bidang matematika belum tentu cerdas dalam bidang musik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun