Kaitannya IQ dengan Intelegensi
IQ atau Intelligence Quotient merupakan suatu indikator yang dimana memiliki fungsi untuk mengukur kecerdasan seseorang. Kecerdasan ini terbentuk atas proses pembelajaran dan pengalaman hidup.
IQ sendiri menggambarkan sebuah kemampuan seseorang dalam berpikir, mengingat, memahami, mengolah, mengevaluasi, menguasai lingkungan dan juga dalam bertindak secara terarah. IQ berkaitan erat dengan kemampuan intelektual, logika, kemampuan menganalisis, memecahkan masalah matematis dan strategis.
Selain itu juga, IQ berkaitan dengan keterampilan seseorang dalam berkomunikasi, merespons atau menanggapi hal-hal yang ada disekitarnya, serta kemampuan mempelajari materi-materi.
Namun untuk menilai kepribadian seseorang itu menggunakan intelegensinya. Sedangkan prestasi akademik hanya dapat ditentukan menggunakan IQ.
Intelegensi dan IQ juga memiliki perbedaan yakni dalam pengukurannya. IQ seseorang bisa diukur melalui sebuah tes yang hasilnya dapat diwujudkan dalam bentuk angka, namun tidak sama halnya dengan intelegensi.
Mengukur intelegensi seseorang itu sangat sulit dilakukan karena ada banyak ragam intelegensi pada setiap individu. Ahli bernama Howard Gardner mengenalkan sebuah teori tentang tipe-tipe intelegensi manusia, atau yang biasa kita kenal dengan Multiple Intelligence atau kecerdasan majemuk.
Gardner menyebutkan ada delapan macam kecerdasan majemuk, yaitu logika-matematika, verbal-linguistik, visual-spasial, musikal, naturalistik, kinestik, interpersonal dan intrapersonal.
Jadi setiap manusia itu sudah pasti memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Mungkin ada satu atau dua kecerdasan yang sama, namun tidak semuanya sama.Â
Setiap orang memiliki peluang yang sama untuk memiliki kecerdasan yang sama dengan yang lain. Namun sisanya adalah kecerdasan yang paling menonjol dan paling terlihat yang dimiliki tiap orang.
Intelegensi Individu