Mohon tunggu...
Fidelia Harris
Fidelia Harris Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing

Lupakan soal kegilaan… lupakan soal sampah.. lupakan soal mutu.. lupakan soal keyakinan.. lupakan soal teori.. lupakan soal anjing yang menggonggong dan kucing yang mengeong.. "aku cuma mau nulis" so what??

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[GOMBAL] Surat untuk Lelaki Seribu Puisi

7 Desember 2012   22:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

No peserta 43 (peserta paling galau, bingung antara mau gombalin cewek apa cowok)


target Gombal : Granito Ibrahim

***

Dear Granito..

Sejak kau mengirimkan puisi yang indah berwindu windu yang lalu

Aku tahu kau dan aku akan menjadi satu

Bukan karena pondok bambu yang kau bangun untuk ku

Melainkan karena kau berhasil membuat ku mati kutu..

Meski tak berkutu...

Walau kadang tak kuku bila di dekat mu, mungkin karena aku malu

Dear Granito..

Pernah suatu hari aku berkata "aku takkan pergi dari sini"

(jari ku menunjuk dada mu)

Dan kau mendapatkan tamparan keras di pipi mu karena berkata "aku pasti di sini"

(tangan mu menyentuh dada ku, bukan jari mu...!!)

Sejak itu kau dan aku jadi diam membisu, mendadak lidah kelu, gagu dan dingin..

Seolah mati karena semu merah di pipi kita berdua, walau tanpa semisal, walau tanpa walau..

Dear Granito..

Tahukah kamu?? Saat kau bilang "kita sedang melihat bulan yang sama.."

Aku menangis.. karena hujan menghalangi pandangan ku untuk melihat bulan mu

Aku menerobos badai hanya mencari bayangan mu di balik rembulan yang entah dimana

Dan aku menyesal, mengapa kau sangat bodoh untuk mengartikan keinginan ku bertemu hari itu.. "bulan mu tak nampak sayang.. tapi ku yakin dingin kita sama.."

Dear Granito..

Masih ingatkah saat ku bilang "hati ku berdarah..."

Dan kau terlalu amat sangat panik dan bingung harus melakukan apa untuk menyembuhkan hati ini

Lalu aku marah... mengapa tak kau tanya saja "berdarah kenapa??"

Karena saat itu aku ingin sekali kau tahu "hati ku berdarah karena baru saja aku ukir nama mu di sini"

(dan aku akan membawa jari mu menunjuk dada ku.. jari mu Granito.. bukan tangan mu)

Sayang nya, saat itu kau hanya berlari-lari mencari pertolongan tim medis..

Ah.. bodoh yang terlalu.. meski tanpa semisal.. meski tanpa walau..kau sungguh terlalu..

Dear Granito..

Di sini musim dingin sudah tiba... butiran salju mulai turun dan bintang tak lagi ada di atas sana..

Seperti bintang ku yang menghilang saat kau beranjak pergi tinggalkan pondok dari bambu..

Seperti mata air yang mengering saat kau berkemas pergi menjauh dan tenggelam..

Aku disini termangu.. masih menunggu mu.. lelaki seribu puisi ku..

Jakarta, Gombalsianival 2012

Pondok bambu - Jakarta Timur

-- Edisi GOMBAL "merindukan mu"--

****

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Event Gombalsianival (maaf upload dari hape jadi ga bisa langsung link ke judul ini)

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community (untuk mengenal mahluk-mahluk fiksi lainnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun