Dear Granito..
Masih ingatkah saat ku bilang "hati ku berdarah..."
Dan kau terlalu amat sangat panik dan bingung harus melakukan apa untuk menyembuhkan hati ini
Lalu aku marah... mengapa tak kau tanya saja "berdarah kenapa??"
Karena saat itu aku ingin sekali kau tahu "hati ku berdarah karena baru saja aku ukir nama mu di sini"
(dan aku akan membawa jari mu menunjuk dada ku.. jari mu Granito.. bukan tangan mu)
Sayang nya, saat itu kau hanya berlari-lari mencari pertolongan tim medis..
Ah.. bodoh yang terlalu.. meski tanpa semisal.. meski tanpa walau..kau sungguh terlalu..
Dear Granito..
Di sini musim dingin sudah tiba... butiran salju mulai turun dan bintang tak lagi ada di atas sana..
Seperti bintang ku yang menghilang saat kau beranjak pergi tinggalkan pondok dari bambu..