Mohon tunggu...
Alifia Rahma
Alifia Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Seorang wanita yang memiliki ketertarikan dalam bidang jurnalistik, aktif dalam kegiatan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Rohingya di Indonesia: Tantangan Media, Stigmatisasi, dan Peran Agama

6 Januari 2024   05:11 Diperbarui: 6 Januari 2024   06:06 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan agama yang bersifat inklusif, mencakup tidak hanya pengajaran nilai-nilai khusus dari suatu agama, melainkan juga fokus pada penanaman nilai-nilai toleransi yang luas, saling menghargai antarindividu, serta pemahaman yang mendalam terhadap keragaman yang ada di dalam masyarakat. Dengan pendekatan yang holistik ini, pendidikan agama memiliki potensi besar untuk menjadi fondasi yang mendukung proses integrasi yang berkelanjutan dalam suatu komunitas, memungkinkan terbentuknya masyarakat yang lebih terbuka, inklusif, dan harmonis di tengah keberagaman yang semakin kompleks.

Kesimpulan

Agama dapat menjadi kekuatan yang positif atau negatif dalam upaya integrasi pengungsi Rohingya di Indonesia. Untuk memaksimalkan potensi positif agama, perlu adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang krisis pengungsi Rohingya, serta peran penting yang dapat dimainkan oleh agama dalam mendukung proses integrasi.

Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk mengatasi problem agama dalam integrasi pengungsi Rohingya di Indonesia:

  • Media massa perlu lebih objektif dan seimbang dalam menyajikan informasi tentang pengungsi Rohingya.
  • Pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan upaya edukasi masyarakat tentang krisis pengungsi Rohingya.
  • Pemimpin agama perlu berperan aktif dalam mempromosikan dialog antaragama dan pemahaman terhadap keberagaman.
  • Lembaga keagamaan perlu meningkatkan kegiatan sosial dan kemanusiaan untuk membangun hubungan yang lebih baik antara masyarakat lokal dan pengungsi Rohingya.
  • Pendidikan agama perlu diajarkan secara inklusif, menekankan nilai-nilai toleransi, saling menghargai, dan pemahaman terhadap keberagaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun