Mohon tunggu...
Alifian Maulana Nanda Pradana
Alifian Maulana Nanda Pradana Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Pascasarjana

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Selanjutnya

Tutup

Money

Kerjasama Industri Melalui Berbagai Sektor Nasional Berbasis Teknologi

7 Februari 2017   23:25 Diperbarui: 8 Februari 2017   00:05 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kabar miring perekonomian bidang industri terutama tembakau menjadi sorotan dunia saat ini. Ketergantungan Negara terhadap sektor ini menghadirkan sejumlah pertanyaan tentang peran vital eksistensi industri Indonesia yang termasuk dalam jajaran papan atas Negara yang memiliki pemasukan keuangan dari sektor perindustrian. Namun, faktanya industri pertembakauan di Indonesia masih menggunakan proses pengolahan campuran antara tradisional dan modern. Ketidak seimbangan antara cara tradisional dan cara modern di era ini sebetulnya merupakan salah satu faktor penghambat kemajuan perindustrian terutama bagi industri seperti pertembakauan yang memiliki peran sentral bagi pendapatan keuangan Negara.

Kemungkinan ini terjadi juga karena faktor lain dalam perindustrian yang sifatnya mengolah bahan mentah seperti kemiskinan dan belum melek terhadap penggunaan teknologi perindustrian juga teknologi agraria. Perasaan itu muncul akibat dari kekhawatiran dampak penggunaan teknologi yang tidak ramah terhadap lingkungan yang secara jangka panjang juga bisa menimbulkan masalah kesehatan. Kecenderungan industri tembakau yang belum menggunakan teknologi canggih dalam proses produksinya menyebabkan pemerintah lebih cenderung melakukan impor lebih dari 10 negara dibandingkan impor yang kurang dari 10 negara tujuan.

BAB II

DESKRIPSI YANG DIAJUKAN

2.1 Pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang Industri.

Untuk menghasilkan mutu tembakau dengan kualitas yang terjamin hendaknya dimulai dari lini terkecil yakni faktor pendidikan petani. Wajarnya pendidikan petani tidaklah harus tinggi untuk mengerti bahasa pertembakauan. Basis pertanian di Indonesia sudah selayaknya mengalami kemajuan seperti di Negara – Negara barat dengan memproyeksikan pendidikan khusus bagi petani tembakau terutama. Dengan adanya pendidikan yang layak bagi para petani di era modern ini sebagai suatu penunjang untuk mencapai sasaran harga yang sesuai dengan segmen pasar baik secara Nasional maupun Internasional. Berbicara soal langkah inovasi semacam ini tidak ada salahnya bagi pemerintah dan perusahaan tembakau nasional untuk bersinergi dalam membangun kesejahteraan Negara melalui sektor agraria. 

Ketika pendidikan petani tembakau terarah kepada pertanian modern maka kita memiliki probabilitas menang yang tinggi pada persaingan harga di level Internasional. Dengan menata sedikit demi sedikit hal yang yang terlihat kecil dan jarang diperhatikan oleh orang – orang tentang pendidikan bagi pekerja sosial seperti tenaga petani dan pekerja industri adalah solusi atas banyaknya masalah pengangguran di negeri ini. Setelah pendidikan di sektor pertanian tembakau, sebaiknya pemerintah dan juga pegiat industri tembakau memberikan pendidikan yang disertai keterampilan para buruh guna menambah daya gedor harga tembakau di pasaran.

Kapasitas ini adalah permintaan tenaga kerja yang diserap oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih tepatnya PTPN X yang berlokasi di Kabupaten Jember telah memberikan pekerjaan secara layak bagi setiap individu untuk mengurangi angka pengangguran. Semakin terampil tenaga kerja maka produk yang dihasilkan dari kegiatan produksi tersebut juga kemungkinan besar akan sesuai dengan yang diharapkan oleh banyak pihak. 

Perusahaan sendiri juga pasti akan menyeleksi tenaga kerja yang telah memiliki keahlian khusus terutama yang telah terkualifikasi, bersertifikat, memiliki rasa tanggung jawab lebih dan berdedikasi tinggi kepada perusahaan dalam bentuk kontribusi apapun. Semisal perusahaan memberlakukan uji coba sehubungan dengan adanya ekspansi bisnis perusahaan yang dibebankan kepada beberapa orang yang dirasa layak untuk menempati posisi penting tetap saja perusahaan juga wajib memberlakukan jam kerja serta gaji yang masuk akal.

Bila dari sumber daya manusia (SDM) sudah diperbaiki secara utuh kita coba menelisik teknologi yang digunakan untuk proses pengolahan tembakau. Akan ada tanda tanya besar dari dunia ketika teknologi yang digunakan dalam mengolah tembakau di Indonesia kalah canggih dengan Negara – negara lain. Transfer teknologi adalah suatu sarana dan prasarana memainkan peran penting pada industri dengan skala besar seperti ini. Era globalisasi dan modern ini adalah waktu yang tepat untuk industri mempertajam teknologi baik ciptaan karya anak bangsa sendiri.

2.2 Pentingnya Penggunaan Teknologi Canggih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun