Mohon tunggu...
Fharid Febrizan
Fharid Febrizan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Mulia Mendidik Anak Dengan Menekankan Sedekah Untuk Keberkahan

8 Juni 2024   14:45 Diperbarui: 8 Juni 2024   14:59 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA : Fharid M Febrizan

Mahasiswa Pendidikan Non Formal Universitas Negeri Padang

Jusuf Hamka : Cara Mulia Mendidik Anak Dengan Menekankan Sedekah Untuk Keberkahan

 Jusuf Hamka, seorang pengusaha sukses di Indonesia, dikenal bukan hanya karena prestasinya dalam dunia bisnis, tetapi juga karena cara mulia dalam mendidik anak-anaknya. Beliau menekankan pentingnya bersedekah sebagai bagian integral dari pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dan keberkahan dalam kehidupan mereka, sebuah konsep yang mungkin jarang ditemui di era modern yang cenderung materialistis ini.

Pendidikan Berbasis Nilai Sedekah

Dalam berbagai kesempatan, Jusuf Hamka sering menyatakan bahwa sedekah adalah salah satu kunci utama untuk mencapai keberkahan hidup. Baginya, mendidik anak bukan hanya tentang memberikan pendidikan formal yang baik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat. Beliau percaya bahwa dengan bersedekah, anak-anaknya akan belajar tentang kepedulian, empati, dan rasa syukur, yang merupakan fondasi penting untuk kehidupan yang bermakna dan harmonis.

Sedekah, menurut Jusuf Hamka, adalah lebih dari sekadar kewajiban agama; ini adalah wujud dari kasih sayang dan tanggung jawab sosial. Dengan mengajarkan anak-anak untuk bersedekah, beliau berharap mereka akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga kaya akan kebijaksanaan dan rasa kemanusiaan. Jusuf Hamka menekankan bahwa sedekah mengajarkan anak-anak untuk melihat lebih jauh dari diri mereka sendiri, menyadari bahwa kebahagiaan sejati datang dari memberi dan membantu orang lain.

Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk memastikan nilai-nilai ini tertanam kuat, Jusuf Hamka mengimplementasikan konsep sedekah dalam kegiatan sehari-hari keluarga. Misalnya, beliau mengajak anak-anaknya untuk terlibat langsung dalam kegiatan sosial seperti kunjungan ke panti asuhan, rumah sakit, atau lokasi bencana. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diajarkan untuk berinteraksi langsung dengan mereka yang membutuhkan bantuan, sehingga mereka dapat merasakan dan memahami arti penting dari berbagi dan bersedekah.

Jusuf Hamka percaya bahwa pengalaman langsung adalah guru terbaik. Dengan membawa anak-anaknya ke lingkungan di mana mereka bisa melihat dan merasakan penderitaan orang lain, beliau berharap mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih empatik dan sadar sosial. Anak-anak diajarkan untuk mendengarkan cerita hidup orang-orang yang mereka bantu, memahami tantangan yang mereka hadapi, dan merasakan kepuasan batin yang datang dari membantu orang lain.

Lebih dari itu, anak-anak diajarkan untuk memahami bahwa setiap tindakan kecil yang mereka lakukan dapat memberikan dampak besar bagi orang lain. Jusuf Hamka percaya bahwa melalui pengalaman langsung ini, anak-anaknya dapat belajar dan menginternalisasi nilai-nilai kebaikan dan empati lebih efektif dibandingkan hanya melalui teori.

Selain itu, Jusuf Hamka juga mengajarkan pentingnya konsistensi dalam bersedekah. Beliau mendorong anak-anaknya untuk membuat komitmen pribadi untuk bersedekah secara rutin, baik itu harian, mingguan, atau bulanan. Dengan cara ini, nilai sedekah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Hal ini juga membantu membangun kebiasaan baik yang akan mereka bawa hingga dewasa, menjadikan sedekah sebagai bagian dari identitas dan rutinitas hidup mereka.

Menghadirkan Keberkahan dalam Kehidupan

Menurut Jusuf Hamka, salah satu manfaat utama dari bersedekah adalah keberkahan yang datang dalam berbagai bentuk. Keberkahan ini bisa berupa ketenangan hati, kemudahan dalam berbagai urusan, dan tentunya hubungan yang harmonis dalam keluarga. Dengan menanamkan nilai sedekah, Jusuf Hamka berharap anak-anaknya tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga memiliki kehidupan yang penuh dengan keberkahan dan kebaikan.

Jusuf Hamka meyakini bahwa keberkahan bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, tetapi harus diusahakan dengan tindakan nyata. Sedekah adalah salah satu cara untuk mengusahakan keberkahan tersebut. Beliau menekankan bahwa dengan berbagi, kita tidak akan kekurangan, tetapi justru akan mendapatkan lebih banyak dalam bentuk keberkahan dan kebahagiaan. Dalam pandangannya, berbagi dengan sesama adalah salah satu cara untuk mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan, dan melalui syukur itulah keberkahan hidup akan mengalir.

Lebih lanjut, Jusuf Hamka mengajarkan bahwa keberkahan tidak selalu dalam bentuk materi. Keberkahan bisa berupa kesehatan, keluarga yang harmonis, hubungan sosial yang baik, atau bahkan ketenangan batin. Dengan bersedekah, anak-anaknya diajarkan untuk tidak hanya mengejar kekayaan duniawi, tetapi juga kekayaan hati yang sejati.

Pengaruh Sedekah pada Pembentukan Karakter

Mendidik anak dengan menekankan pentingnya sedekah juga memiliki dampak besar dalam pembentukan karakter mereka. Anak-anak yang terbiasa bersedekah cenderung memiliki rasa empati yang tinggi, sikap tidak mementingkan diri sendiri, dan kesadaran sosial yang kuat. Mereka belajar untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan orang lain. Nilai-nilai ini sangat penting dalam membentuk pribadi yang bukan hanya sukses secara materi, tetapi juga bermartabat dan dihormati dalam masyarakat.

Jusuf Hamka mengajarkan anak-anaknya bahwa dalam hidup, setiap orang memiliki peran untuk membantu dan memberi dampak positif pada lingkungan sekitar. Dengan menanamkan nilai-nilai ini sejak dini, beliau berharap anak-anaknya akan tumbuh menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan menjadi teladan dalam kebaikan.

PENDIDIKAN BERBASIS NILAI SEDEKAH

Pengertian dan Pentingnya Sedekah dalam Pendidikan Anak

Jusuf Hamka percaya bahwa sedekah bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga merupakan wujud kasih sayang dan tanggung jawab sosial. Dengan mengajarkan anak-anak untuk bersedekah, beliau berharap mereka akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga kaya akan kebijaksanaan dan rasa kemanusiaan. Sedekah mengajarkan anak-anak untuk melihat lebih jauh dari diri mereka sendiri, menyadari bahwa kebahagiaan sejati datang dari memberi dan membantu orang lain.

Sedekah sebagai Bagian dari Kurikulum Keluarga

Jusuf Hamka merancang sebuah "kurikulum keluarga" yang mencakup pendidikan formal dan non-formal. Sedekah menjadi salah satu mata pelajaran utama dalam kurikulum ini. Setiap anggota keluarga, termasuk anak-anak, diajarkan untuk mengalokasikan sebagian dari uang saku atau penghasilan mereka untuk bersedekah. Selain itu, keluarga juga memiliki kegiatan mingguan atau bulanan yang didedikasikan untuk kegiatan sosial dan filantropi.

IMPLEMENTASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Kunjungan Rutin ke Panti Asuhan dan Lokasi Bencana

Untuk memastikan nilai-nilai ini tertanam kuat, Jusuf Hamka mengimplementasikan konsep sedekah dalam kegiatan sehari-hari keluarga. Misalnya, beliau mengajak anak-anaknya untuk terlibat langsung dalam kegiatan sosial seperti kunjungan ke panti asuhan, rumah sakit, atau lokasi bencana. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diajarkan untuk berinteraksi langsung dengan mereka yang membutuhkan bantuan, sehingga mereka dapat merasakan dan memahami arti penting dari berbagi dan bersedekah.

Jusuf Hamka percaya bahwa pengalaman langsung adalah guru terbaik. Dengan membawa anak-anaknya ke lingkungan di mana mereka bisa melihat dan merasakan penderitaan orang lain, beliau berharap mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih empatik dan sadar sosial. Anak-anak diajarkan untuk mendengarkan cerita hidup orang-orang yang mereka bantu, memahami tantangan yang mereka hadapi, dan merasakan kepuasan batin yang datang dari membantu orang lain.

Menyisihkan Uang untuk Sedekah Secara Rutin

Jusuf Hamka juga mengajarkan pentingnya konsistensi dalam bersedekah. Beliau mendorong anak-anaknya untuk membuat komitmen pribadi untuk bersedekah secara rutin, baik itu harian, mingguan, atau bulanan. Dengan cara ini, nilai sedekah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Hal ini juga membantu membangun kebiasaan baik yang akan mereka bawa hingga dewasa, menjadikan sedekah sebagai bagian dari identitas dan rutinitas hidup mereka.

Memberikan Bantuan Non-Materi

Selain bantuan materi, Jusuf Hamka mengajarkan bahwa sedekah juga bisa berupa bantuan non-materi seperti memberikan waktu, tenaga, dan keterampilan. Anak-anak diajarkan untuk memberikan bantuan kepada teman sekelas yang kesulitan dalam pelajaran, membantu tetangga yang membutuhkan, atau terlibat dalam kegiatan komunitas yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan bersama.

MENGHADIRKAN KEBERKAHAN DALAM KEHIDUPAN

Keberkahan dalam Bentuk Kesehatan dan Ketenangan Hati

Menurut Jusuf Hamka, salah satu manfaat utama dari bersedekah adalah keberkahan yang datang dalam berbagai bentuk. Keberkahan ini bisa berupa ketenangan hati, kemudahan dalam berbagai urusan, dan tentunya hubungan yang harmonis dalam keluarga. Dengan menanamkan nilai sedekah, Jusuf Hamka berharap anak-anaknya tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga memiliki kehidupan yang penuh dengan keberkahan dan kebaikan.

SEDEKAH SEBAGAI SYUKUR ATAS NIKMAT TUHAN

Jusuf Hamka meyakini

 bahwa keberkahan bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, tetapi harus diusahakan dengan tindakan nyata. Sedekah adalah salah satu cara untuk mengusahakan keberkahan tersebut. Beliau menekankan bahwa dengan berbagi, kita tidak akan kekurangan, tetapi justru akan mendapatkan lebih banyak dalam bentuk keberkahan dan kebahagiaan. Dalam pandangannya, berbagi dengan sesama adalah salah satu cara untuk mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan, dan melalui syukur itulah keberkahan hidup akan mengalir.

Keberkahan yang Tidak Selalu dalam Bentuk Materi

Lebih lanjut, Jusuf Hamka mengajarkan bahwa keberkahan tidak selalu dalam bentuk materi. Keberkahan bisa berupa kesehatan, keluarga yang harmonis, hubungan sosial yang baik, atau bahkan ketenangan batin. Dengan bersedekah, anak-anaknya diajarkan untuk tidak hanya mengejar kekayaan duniawi, tetapi juga kekayaan hati yang sejati.

PENGARUH SEDEKAH PADA PEMBENTUKAN KARAKTER

Rasa Empati dan Kepedulian Sosial

Mendidik anak dengan menekankan pentingnya sedekah juga memiliki dampak besar dalam pembentukan karakter mereka. Anak-anak yang terbiasa bersedekah cenderung memiliki rasa empati yang tinggi, sikap tidak mementingkan diri sendiri, dan kesadaran sosial yang kuat. Mereka belajar untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan orang lain. Nilai-nilai ini sangat penting dalam membentuk pribadi yang bukan hanya sukses secara materi, tetapi juga bermartabat dan dihormati dalam masyarakat.

Sikap Rendah Hati dan Menghargai Kebaikan

Jusuf Hamka mengajarkan anak-anaknya bahwa dalam hidup, setiap orang memiliki peran untuk membantu dan memberi dampak positif pada lingkungan sekitar. Dengan menanamkan nilai-nilai ini sejak dini, beliau berharap anak-anaknya akan tumbuh menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan menjadi teladan dalam kebaikan. Sedekah juga mengajarkan anak-anak untuk bersikap rendah hati, tidak sombong, dan selalu menghargai kebaikan sekecil apapun yang dilakukan oleh orang lain.

Jusuf Hamka menunjukkan bahwa pendidikan anak tidak hanya tentang pencapaian akademis dan materi, tetapi juga tentang membangun karakter dan nilai-nilai moral yang kuat. Dengan menekankan pentingnya bersedekah, beliau mengajarkan anak-anaknya tentang arti sejati dari keberkahan dan kebaikan. Pendekatan ini tidak hanya membentuk individu yang sukses, tetapi juga individu yang peduli dan berempati terhadap sesama.

Dengan mencontoh cara mendidik Jusuf Hamka, kita bisa belajar bahwa keberkahan hidup bisa diraih melalui tindakan nyata seperti bersedekah. Ini bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang membangun karakter dan nilai-nilai kebaikan dalam diri anak-anak kita. Dengan demikian, kita bisa berharap untuk memiliki generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki hati yang penuh dengan kebaikan dan kepedulian. Pandangan ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk berbagi dan memberikan manfaat kepada orang lain.

Lebih jauh lagi, Jusuf Hamka memberikan teladan bahwa dengan mendidik anak melalui praktik-praktik kebaikan seperti sedekah, kita bukan hanya membentuk individu yang kuat dan mandiri, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan. Pendidikan moral dan spiritual yang beliau terapkan adalah pelajaran berharga bagi semua orang tua yang ingin melihat anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas dan memiliki nilai-nilai luhur. Ini adalah investasi jangka panjang yang manfaatnya akan dirasakan tidak hanya oleh individu yang dididik, tetapi juga oleh komunitas dan masyarakat luas.

Dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan sedekah sejak dini, Jusuf Hamka berharap dapat menciptakan generasi yang lebih peduli, empatik, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang holistik, mencakup aspek akademis, moral, dan spiritual, yang semuanya penting untuk membentuk pribadi yang utuh dan bermakna.

Daftar Pustaka

Disnu Restu Oktazian. (2023, July 8). Jusuf Hamka rupanya punya cara mulia mendidik anak, tekankan hal ini agar berkah - Hops ID. Jusuf Hamka Rupanya Punya Cara Mulia Mendidik Anak, Tekankan Hal Ini Agar Berkah - Hops ID; Hops ID. https://www.hops.id/trending/2949406380/jusuf-hamka-rupanya-punya-cara-mulia-mendidik-anak-tekankan-hal-ini-agar-berkah

Sekarani, R., & Hiromi Kyuna. (2023, June 15). Jusuf Hamka Ternyata Punya Cara Mulia Didik Anak, Tekankan Bersedekah Membawa Berkah. Suara.com; Suara.com. https://www.suara.com/lifestyle/2023/06/15/193500/jusuf-hamka-ternyata-punya-cara-mulia-didik-anak-tekankan-bersedekah-membawa-berkah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun