Sedekah sebagai Bagian dari Kurikulum Keluarga
Jusuf Hamka merancang sebuah "kurikulum keluarga" yang mencakup pendidikan formal dan non-formal. Sedekah menjadi salah satu mata pelajaran utama dalam kurikulum ini. Setiap anggota keluarga, termasuk anak-anak, diajarkan untuk mengalokasikan sebagian dari uang saku atau penghasilan mereka untuk bersedekah. Selain itu, keluarga juga memiliki kegiatan mingguan atau bulanan yang didedikasikan untuk kegiatan sosial dan filantropi.
IMPLEMENTASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Kunjungan Rutin ke Panti Asuhan dan Lokasi Bencana
Untuk memastikan nilai-nilai ini tertanam kuat, Jusuf Hamka mengimplementasikan konsep sedekah dalam kegiatan sehari-hari keluarga. Misalnya, beliau mengajak anak-anaknya untuk terlibat langsung dalam kegiatan sosial seperti kunjungan ke panti asuhan, rumah sakit, atau lokasi bencana. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diajarkan untuk berinteraksi langsung dengan mereka yang membutuhkan bantuan, sehingga mereka dapat merasakan dan memahami arti penting dari berbagi dan bersedekah.
Jusuf Hamka percaya bahwa pengalaman langsung adalah guru terbaik. Dengan membawa anak-anaknya ke lingkungan di mana mereka bisa melihat dan merasakan penderitaan orang lain, beliau berharap mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih empatik dan sadar sosial. Anak-anak diajarkan untuk mendengarkan cerita hidup orang-orang yang mereka bantu, memahami tantangan yang mereka hadapi, dan merasakan kepuasan batin yang datang dari membantu orang lain.
Menyisihkan Uang untuk Sedekah Secara Rutin
Jusuf Hamka juga mengajarkan pentingnya konsistensi dalam bersedekah. Beliau mendorong anak-anaknya untuk membuat komitmen pribadi untuk bersedekah secara rutin, baik itu harian, mingguan, atau bulanan. Dengan cara ini, nilai sedekah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Hal ini juga membantu membangun kebiasaan baik yang akan mereka bawa hingga dewasa, menjadikan sedekah sebagai bagian dari identitas dan rutinitas hidup mereka.
Memberikan Bantuan Non-Materi
Selain bantuan materi, Jusuf Hamka mengajarkan bahwa sedekah juga bisa berupa bantuan non-materi seperti memberikan waktu, tenaga, dan keterampilan. Anak-anak diajarkan untuk memberikan bantuan kepada teman sekelas yang kesulitan dalam pelajaran, membantu tetangga yang membutuhkan, atau terlibat dalam kegiatan komunitas yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan bersama.
MENGHADIRKAN KEBERKAHAN DALAM KEHIDUPAN