NAMA : Fharid M Febrizan
Mahasiswa Pendidikan Non Formal Universitas Negeri Padang
Jusuf Hamka : Cara Mulia Mendidik Anak Dengan Menekankan Sedekah Untuk Keberkahan
 Jusuf Hamka, seorang pengusaha sukses di Indonesia, dikenal bukan hanya karena prestasinya dalam dunia bisnis, tetapi juga karena cara mulia dalam mendidik anak-anaknya. Beliau menekankan pentingnya bersedekah sebagai bagian integral dari pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dan keberkahan dalam kehidupan mereka, sebuah konsep yang mungkin jarang ditemui di era modern yang cenderung materialistis ini.
Pendidikan Berbasis Nilai Sedekah
Dalam berbagai kesempatan, Jusuf Hamka sering menyatakan bahwa sedekah adalah salah satu kunci utama untuk mencapai keberkahan hidup. Baginya, mendidik anak bukan hanya tentang memberikan pendidikan formal yang baik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat. Beliau percaya bahwa dengan bersedekah, anak-anaknya akan belajar tentang kepedulian, empati, dan rasa syukur, yang merupakan fondasi penting untuk kehidupan yang bermakna dan harmonis.
Sedekah, menurut Jusuf Hamka, adalah lebih dari sekadar kewajiban agama; ini adalah wujud dari kasih sayang dan tanggung jawab sosial. Dengan mengajarkan anak-anak untuk bersedekah, beliau berharap mereka akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga kaya akan kebijaksanaan dan rasa kemanusiaan. Jusuf Hamka menekankan bahwa sedekah mengajarkan anak-anak untuk melihat lebih jauh dari diri mereka sendiri, menyadari bahwa kebahagiaan sejati datang dari memberi dan membantu orang lain.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk memastikan nilai-nilai ini tertanam kuat, Jusuf Hamka mengimplementasikan konsep sedekah dalam kegiatan sehari-hari keluarga. Misalnya, beliau mengajak anak-anaknya untuk terlibat langsung dalam kegiatan sosial seperti kunjungan ke panti asuhan, rumah sakit, atau lokasi bencana. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diajarkan untuk berinteraksi langsung dengan mereka yang membutuhkan bantuan, sehingga mereka dapat merasakan dan memahami arti penting dari berbagi dan bersedekah.
Jusuf Hamka percaya bahwa pengalaman langsung adalah guru terbaik. Dengan membawa anak-anaknya ke lingkungan di mana mereka bisa melihat dan merasakan penderitaan orang lain, beliau berharap mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih empatik dan sadar sosial. Anak-anak diajarkan untuk mendengarkan cerita hidup orang-orang yang mereka bantu, memahami tantangan yang mereka hadapi, dan merasakan kepuasan batin yang datang dari membantu orang lain.
Lebih dari itu, anak-anak diajarkan untuk memahami bahwa setiap tindakan kecil yang mereka lakukan dapat memberikan dampak besar bagi orang lain. Jusuf Hamka percaya bahwa melalui pengalaman langsung ini, anak-anaknya dapat belajar dan menginternalisasi nilai-nilai kebaikan dan empati lebih efektif dibandingkan hanya melalui teori.