Bapak juga ikut memeriksa tubuhku. Semua samar-samar, aku setengah sadar.
"Makan buburnya Faton."Mamak lembut menyentuh lenganku.
Aku tidak menjawab.
"Perutmu seharian tidak menyentuh makanan Faton."
Aku menjawab dalam hati. Bukankah kemarin Mamak melarangku makan?.
"Kau masih marah pada mamak?"
Aku tidak menjawab.
Lalu Mamak beranjak keluar kamar, dan meletakkan bubur di atas meja.
"Kompresnya dipakai Faton!"
"Tidak mau!"Suaraku serak menjawab.
"Biar panas kau turun."Mamak berseru lembut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!