Ide pembentukan perusahaan induk  atau Super Holding Company bagi semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebenarnya sudah mulai dituangkan ke dalam Master Plan BUMN sedari awal transformasi Kementerian BUMN.Â
Mulai saat Menteri pertama yang dijabat oleh Tanri Abeng, kemudian menteri-menteri penerusnya tak ada satupun yang mampu mewujudkan Master Plan tentang Super Holding Company, bahkan untuk sekedar membuat holding pun baru terealisasi pada saat pemerintahan Jokowi Jilid I yang menterinya dijabat Rini Soemarno.
Kelihatannya Presiden Jokowi memiliki komitmen kuat dalam mendorong perusahaan induk BUMN ini, tanpa dukungan dari level teratas agak mustahil pembentukannya bisa terwujud.
Terdapat beberapa opsi sebagai model pembentukan perusahaan induk ini, biasanya pembentukan holding merujuk pada Super Holding, seperti yang dilakukan oleh Singapura dengan Temasek, Malaysia dengan Khazanah Berhad, SASAC di China, atau Kreditanstalt fr Wiederaufbau (KfW) Jerman.
Super Holding Company merupakan gabungan dari semua holding yang telah terbentuk, sedangkan holding merupakan gabungan beberapa perusahaan yang dikelompokan menurut jenis industri dan memiliki lini bisnis serupa.Â
Kementerian BUMN sendiri telah membuat peta jalan detil terkait pembentukan Super Holding ini.Â
Nantinya perusahaan induk yang akan menjadi pemegang saham dalam beberapa perusahaan anak dengan tujuan agar kinerja perusahaan meningkat dan memungkinkan terciptanya nilai perusahaan.
Sampai saat ini sudah terbentuk 8 holding dari 16 holding yang direncanakan pemerintah sesuai dengan kelompok industri dan lini bisnis masing-masing perusahaan BUMN, diantaranya.
Holding Perusahaan Tambang dengan Leader PT. Inalum yang menaungi 5 perusahaan tambang milik pemerintah yakni, PT. Bukit Asam. Tbk, PT Antam Tbk, PT Timah Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Indonesia Asahan Almunium (Inalum).
Holding Perusahaan Minyak dan Gas (Migas) dengan Leader PT Pertamina yang menaungi dua perusahaan negara yang bergerak di industri minyak dan gas PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Pertamina sendiri.
Holding Perusahaan Semen dengan Leader PT Semen Indonesia yang menaungi PT Semen Tonasa, PT Semen Gresik, PT Semen Padang dan PT Semen Baturaja.